OLAH TKP : Aparat kepolisian dan TNI melakukan olah TKP di embung tempat seorang anak meninggal.Polsek Rawalo untuk Radar Banyumas
PURWOKERTO - Musim penghujan seperti ini, ada baiknya kita menghindari lokasi-lokasi seperti sungai, curug, bahkan embung. Sebelumnya, Minggu (2/12), seorang wisatawan curug Bayan dikabarkan meninggal tenggelam setelah jatuh terpeleset.
Masih pada hari yang sama, seorang bocah di Desa Tipar, Rawalo juga ditemukan meninggal akibat tenggelam saat berenang di embung.
Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK melalui Kapolsek Rawalo AKP Sutardiyana mengatakan laporan anak tenggelam diterima anggotanya pada Minggu.
Laporan itu, langsung ditindaklanjuti dengan mendatangi TKP di sebuah embung atau kolam. Sesampainya di TKP, petugas melakukan proses evakausi bersama warga dengan alat seadanya.
"Menurut keterangan saksi, korban Ananda Putra Ramadhan (10) datang ke area kolam bersama delapan temannya Minggu pagi," ujar dia.
Sesampainya di area kolam itu, korban bersama temannya bermain air. Mereka turun ke kolam untuk berenang. Namun, diduga korban belum pandai berenang. Sehingga, sesaat kemudian korban meminta tolong ke temannya.
Teman-teman korban panik melihat kondisi yang dialami korban. Sehingga, anak-anak tersebut berlarian meminta pertolongan.
"Tapi, setibanya di lokasi kejadian korban sudah tenggelam. Jenazah korban pun kemudian dievakuasi warga," terang Kapolsek
Setelah dievakuasi, jenazah korban diperiksa oleh tim medis Puskesmas Rawalo. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda penganiayaan pada tubuh korban.
"Usai dlakukan olah TKP dan pemeriksaan dokter Puskesmas, kemudian jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Kami himbau masyarakat agar mengawasi anak-anaknya saat bermain, serti beri pengarahan agar tidak berenang di sembarang tempat," tandas Sutardiyana. (mif/bay)