LAHAN- Lahan pertanian di kota yang terjeput bangunan
PURWOKERTO - Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten Banyumas bakal berkurang lebih dari 6.000 hektare. Kondisi ini kontra dengan semangat untuk meningkatkan produksi pangan akhir akhir ini.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Banyumas Ir Eko Prijanto, berkurangnya lahan pertanian ini berdasarkan surat Kemendagri No. 520/636/Bangda. Hasil auditnya menyebut Kawasan Pertanian Pangan (KP2B) luasnya sekitar 30.000 hektare.
“LP2B sebelumnya 36.000 hektare. Oleh sebab itu, setidaknya LP2B berkurang 6.000 hektare. Sebab KP2B saja, luasnya hanya 30.000 hektare,” terangnya.
Ia sendiri mengatakan, berapa jumlah pasti LP2B belum ditentukan. Sebab, baru mendapat keputusan hasil audit yang menyatakan resmi KP2B. Bapedalitbang akan tetap berusaha melakukan klarifikasi kepada Kemendagri.
“Selain itu, ia juga tidak memungkiri fakta bahwa lahan pertanian memang semakin berkurang di Kabupaten Banyumas. Itu saja hasil audit tahun 2012, apalagi sekarang. Bisa lebih kecil lahan pertaniannya. Paling banyak, lahan terserap menjadi pemukiman, perkebunan dan lahan komersial,” tandasnya. (hkm)