Hilang Karena Diimingi Pekerjaan di Surabaya
PURWOKERTO-Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas bersama Relawan Mitra Kurir Langit menemukan titik terang siapa anak terlantar yang mengaku bernama Pegy Melati Sukma (15 tahun), termasuk pula keluarga dari anak terlantar tersebut.
Setelah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Pematang Siantar, Kabid Kabid Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosial (PJRS) Dinsospermades Banyumas, Agus Sriyono, mendapat laporan dari Kepala Bidang Perlindungan Anak pada Dinas Sosial Kota Pematang Siantar bahwa keluarga anak tersebut sudah diketahui. Yaitu, paman anak terlantar bernama Supri yang beralamat di Kampung Banten Jl Seram Bawah No 30 RT 03 RW 07, Pematang Siantar, Sumatra Utara.
Bahkan, setelah menemukan paman korkan, dilakukan pertemuan di Kantor Lurah Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar. Hadir pada pertemuan tersebut Supri (paman korban), Kabid Perlindungan Anak pada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Siantar, Camat Siantar Barat, Pekerja Sosial, Lurah Bantan dan Kepala Sekolah SMP N 7 Siantar.
“Pada pertemuan tersebut dibenarkan bahwa Pegy Melati Sukma adalah warga Kota Siantar yang beralamat di Kampung Banter Jl Seram Bawah No 30 RT 03 RW 07 Kelurahan Bantan Kecamatan Siantar Barat. Setelah ada kepastian tersebut diadakan croscek melalui Video Call dan sudah dapat berkomunikasi dan bertemu anatara paman dengan korban di Kantor Lurah serta nenek korban dirumahnya,” kata Agus
Ia mengatakan, selama ini korban tinggal bersama neneknya Kartini, pamannya Supri dan ayahnya Fendi Saragi. Pegy merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara, ayahnya bekerja di perladangan orang di daerah Saribu Dolok telah berpisah dengan ibu Teti Purba. Selama ini korban dan nenek sering berjualan dengan berjalan kaki dan melewati SMP N 7 Siantar setiap hari.
“Pada suatu hari ada seseorang yang menawarkan kerja kepada korban di Surabaya sebagai asisten rumah tangga. Paman korban tidak mengetahui bahwa klien secara diam-diam pergi meninggalkan rumah tanpa izin dan tanpa kabar. Paman korban berharap agar klien segera pulang ke rumah,” kata dia.
Saat ini Dinsos dan P2TP2A Kota Siantar sedang menyiapkan berkas-berkas pendukung yangg saat ini berada di rumah neneknya. Dan akan berkoordinasi dengan akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial/P2TP2A Propinsi Sumatra Utara untuk merencanakan kepulangan korban. (hkm/ttg)