#SAVEROHINGYA

Sabtu 09-09-2017,09:18 WIB

Galang Dana dan Doa Bersama PURWOKERTO-Tragedi Rohingya menjadi duka di seluruh dunia. Termasuk di Kabupaten Banyumas. Hal itu membuat banyak pihak tersentuh dan melakukan aksi peduli #saverohingya. Di Alun-alun Purwokerto, ribuan siswa Al Irsyad Purwokerto menggelar aksi sekaligus penggalangan dana yang ditujukan untuk membantu etnis Rohingya, di Myanmar, sejak Jumat (8/9) pagi. AKSI DAMAI Ribuan siswa Al Irsyad Purwokerto memadati Alun-alun Purwokerto sebagai bentuk kepedulian atas tragedi yang terjadi di Rohingya, Myanmar Jumat pagi. Sementara pada siang harinya AMM juga menggelar aksi damai. Mereka berdoa dan berupaya menggalang dana sebagai bantuan bagi pengungsi Rohingya. Sementara Jumat (8/9) siang, ratusan massa dalam Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) juga menggelar aksi damai dan doa bersama untuk Rohingya di depan gerbang Pendopo Si Panji Banyumas. Ribuan siswa dari Al Irsyad Purwokerto mengisi kepedulian dengan dengan doa bersama, aksi teatrikal, hingga orasi yang dilakukan siswa-siswi. Pantauan Radarmas, mulai dari siswa hinga guru dan wali murid mengenakan ikat kepala bertuliskan Rohingya. Mereka juga membawa banner dan sejumlah poster bertuliskan, diantaranya 'Selamatkan Muslim Rohingya', 'Senyum Rohingya Senyum Muslim Dunia', #SAVErohingya, dan lainnya. Kepala Biro Pendidikan Menengah (Dikmen) Al Irsyad, Sodikun menjelaskan, peserta yang mengikuti aksi diantaranya siswa dari TK-SMA Al Irsyad hingga SMP-SMA Boarding School. Selain itu, juga melibatkan guru dan para wali murid. "Jumlah siswa kami ada sekitar 3.500 anak. Kalau dengan wali murid dan guru ada sekitar 7.000 an lebih," katanya disela-sela aksi kemarin. Sodikun menambahkan penggalangan dana ditujukan untuk membantu saudara-saudara muslim, terutama pengungsi yang ada di Rohingya dan Bangladesh. "Kegiatan ini dimulai di sekolah, dulu penggalangan dana yang pertama sudah diantar langsung ke sana oleh teman kita Rohingya. Aksi kali ini merupakan yang kedua," ungkapnya. Sementara Koordinator Aksi dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Nur Fauzi mengatakan, aksi untuk mengecam dan mengutuk tindak kekerasan terhadap etnis Rohingya, yang dinilai sangat menghilangkan rasa kemanusiaan. "Semestinya di zaman sekarang ini sudah tidak ada pembantaian sesama manusia seperti itu. Bahkan untuk menghilangkan etnis," tegasnya. Fauzi menambahkan, karena kebanyakan merupakan warga sipil atau warga biasa, maka yang bisa dilakukan AMM lebih kepada mendoakan masyarakat Rohingya agar terbebas dari krisis kemanusiaan tersebut. "Ini juga sebagai bentuk pengamalan Pancasila, khususnya sila ke-2. Karena seharusnya sesama manusia harus diperlakukan secara adil dan beradab," jelasnya. AMM juga melakukan penggalangan dana melalui lembaga MDMC, bagi masyarakat yang ingin membantu masyarakat Rohingya di Myanmar dalam bentuk materi. Selain itu, pada Jumat kemarin, AMM juga sudah berkoordinasi dengan 61 masjid yang berada dalam naungan Muhammadiyah. "Sejauh ini semuanya setuju untuk menyumbangkan kotak amal yang didapat pada hari ini (Jumat kemarin, red) kepada masyarakat Rohingya melalui MDMC," tegasnya.(why/bay/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait