Dokter: Bukan Kelainan, Semacam Jaringan Granulasi
PURWOKERTO- Kelainan yang dialami bayi laki-laki pasangan pasangan Saeun (29) dan Yatin, warga Tanjung Anom RT 2 RW 2, Rakit, Banjarnegara tergolong langka. Kasus bayi yang kini dirawat di Rumah Sakit Prof Dr Margono Soekarjo (RSMS) baru kali ini ditemui di RSMS.
Bayi yang lahir Sabtu (8/4) lalu di Puskesmas Lengkong, Rakit, Banjarnegara itu pada bagian dada kiri terlihat seperti daging tumbuh yang menyerupai jantung.
"Itu bukan kelainan jantung, atau posisi jantung di luar tubuh. Tapi semacam jaringan granulasi yang bisa disebabkan saat dalam kandungan yang disebut ectopic codis. Tapi tepatnya belum dapat dipastikan penyebabnya apa," ujar dr Yudi Suryana SpBA, sebelum melakukan operasi pada bayi tersebut, Rabu (12/4).
Kelainan lain menurut dr Yudi Suryana, denyut jantung normal pada bayi berkisar lebih dari seratus kali per menit. Sedangkan pada bayi tersebut berdetak 25 hingga 30 kali per menit.
Yudi Suryana menjelaskan sebelum melakukan operasi, pihaknya sudah melakukan observasi dan memastikan jika kelainan itu tidak terhubung pada beberapa saraf penting seperti pembuluh darah rongga dada dan paru-paru. Menurutnya operasi yang dilakukan yaitu dengan memotong tangkainya dan menutup dengan kulit diskitar dada.
"Karena ini berupa jaringan granulasi seperti luka yang terbuka, sehingga harus segera ditutup agar tidak terjadi infeski karena semakin banyak bakteri yang masuk," katanya.
Dokter alumni Universitas Gajah Mada (UGM) tersbut pun menuturkan, kelainan tersebut tidak mengancam jiwa. Namun pada proses operasi, tetap ada dampak yang muncul, dan dapat juga mengancam jiwa. "Pada proses operasi pasti ada resikonya, tidak memandang usia mulai bayi hingga dewasa," katanya.
Sementara itu, Saeun mengatakan, selama dalam kandungan, bayi selalu dicek. Bahkan dilakukan USG saat usia kehamilan tujuh bulan di Puskesmas dekat tempat tinggalnya. Saat pemeriksaan bidan yang memeriksa dikatakan normal. Namun, saat putranya lahir pada Sabtu (8/4) kemarin kondisi bayinya ternyata mengalami kelainan.
"Beberapa jam setelah kelahiran langsung dirujuk ke RSMS, dan hari ini (kemarin) mulai menjalani operasi," kata Saeun.
Saeun yang kesehariannya bekerja sebagai petani ikan ini mengharapkan anak keduanya ini dapat tumbuh normal. (ely/acd)