Steven Axcellius Kwa, Finalis Ajang Pencarian Bakat Asal Purwokerto Dapat Standing Applause Tompi

Selasa 04-10-2016,12:18 WIB

Lebih Sering Main Game Ketimbang Nyanyi Satu lagi, putra daerah yang berhasil mengharumkan nama Purwokerto di kancah nasional melalui suara emasnya. Di adalah Steven Axcellius Kwa, salah satu finalis sosial media sensation di Trans TV. --------------------------------------- MAULIDIN WAHYU SETIYA PUTRA, Purwokerto --------------------------------------- SEKILAS Asel, panggilan akrab Steven, nampak seperti kebanyakan anak-anak di usianya yang masih terbilang manja dan pemalu. Namun siapa sangka, penyanyi cilik itu mempunyai suara emas yang mampu mengantarnya hingga kancah nasional. Bahkan saat penampilan perdananya dalam ajang pencarian bakat beberapa waktu lalu, Asel mampu mencuri perhatian juri. "Dulu om Tompi (penyanyi, red) saat menjadi juri dalam acara sosial media sensation di Trans TV, sempat standing applause saat saya membawakan sebuah lagu milik Glenn Fredly," kata Steven saat ditemui di rumah salah satu anggota DPRD Banyumas, Yoga Sugama. Bakat menyanyinya menurun dari sang ayah yang hobi bermusik sekaligus menciptakan lagu, Sulistyo Kurniawan. Bahkan, sang ayah juga yang menciptakan lagu-lagu pada album pertama Asel yang akan segera dirilis. Meski memiliki talenta bernyanyi yang mumpuni, namun siswa kelas 8 SMP Putra Harapan, Purwokerto ini, justru memiliki hobi yang jauh dari talentanya, yakni bermain game. "Kalau main game tiap hari, kalau latihan menyanyi tidak rutin, kadang-kadang saja," ungkapnya. Saat ini, Asel merupakan salah satu 'anak asuh', vokalis Supernova Band, Angga. Menurut Angga, album pertama Asel sudah selesai, namun untuk peluncurannya masih ditangguhkan. Sebaliknya, Asel justru sedang mempersiapkan single pertama terlebih dahulu. "Single pertama Asel judulnya 'Sang Pelangi' dan merupakan lagu ciptaan ayahnya juga. Sekarang kita sedang menyelesaikan pembuatan video klip dan rencana single ini akan di launching bulan Oktober," kata Angga. Terkait anak asuhnya ini, Angga menceritakan, sejak pertama mendengar suara Asel, dia sangat terkesan. Padahal pada waktu itu, Asel sedang dalam kondisi tidak fit dan suaranya kurang maksimal. Bahkan dalam ajang audisi menyanyi pada tahun 2013, selaku juri, Angga tidak memilih Asel sebagai pemenang. "Karena kondisi Asel sedang sakit, sehingga menyanyinya kurang maksimal, jadi tidak menang. Tetapi entah kenapa, saya ingat dia terus. Sebaliknya untuk pemenang audisi pada saat itu, saya malah sudah lupa," kenang Angga. Baru-baru ini, Asel sebenarnya sudah masuk blind audition pada ajang The Voice anak di RCTI, namun Asel memutuskan untuk membatalkannya. Menurut Angga, setelah masuk blind audition, penyanyi akan dikontrak dan hal ini justru membelenggu si penyanyi. "Berkaca pada pengalaman pribadi, dulu Supernova dikontrak oleh Mussica, dimana banyak band lain yang juga bernaung di Mussica, seperti Noah, Nidji, D'Masif dan lainnya. Secara otomatis, pihak label lebih mengutamakan band-band yang sudah punya nama dan Supernova tidak bisa berbuat apa-apa, karena kita terikat kontrak. Jadi saya menekankan kepada Asel jangan bergantung pada label, tetapi kita lebih baik berjuang dari bawah sendiri," kata pelantun lagu Mantanku Apa Kabarmu ini. Sekretaris Komisi D DPRD Banyumas, Yoga Sugama yang berkesempatan mendengarkan suara Asel, tidak henti-henti memuji Asel. Yoga mengatakan, Banyumas harus berbangga memiliki penyanyi cilik yang bersuara emas. Menurut dia, pihak-pihak terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinporabudpar serta para pejabat Banyumas, harus menciptakan ruang untuk potensi-potensi penyanyi di Banyumas. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait