Sehari, Delapan Kasus DBD

Jumat 22-04-2016,11:27 WIB

[caption id="attachment_103759" align="aligncenter" width="500"] FOGGING : Hingga saat ini, DKK sudah melakukan fogging untuk 42 fokus.[/caption] PURWOKERTO - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banyumas mulai mengalami penurunan. Saat ini, rata-rata per hari hanya terjadi delapan kasus. Kasi Pengendalian Penyakit DKK Banyumas R Dian Andiyono LS SKM MM mengungkapkan, jumlah kasus per Kamis (21/4) mencapai 910 kasus dengan 14 korban meninggal dunia. "Meskipun ada penambahan, dari grafik menunjukkan trendnya terus menurun. Rata-rata per hari hanya delapan kasus," ujarnya. Sementara untuk anggaran fogging yang berasal dari Belanja Tidak Terduga (BTT) yang dialokasikan untuk 104 fokus, pada masa Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD hanya terpakai tujuh fokus. Dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp 416.906.400, hanya terserap sekitar Rp 23 juta. Staf Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banyumas, Selamat Riyadi SSit mengatakan, tujuh fokus berlokasi di Kedungrandu, Sudagaran, Mersi, Karangdadap, Tanjung, Cihonje, dan Gumelar. "Dana yang tersisa sudah kita kembalikan ke kas daerah," katanya. Dituturkan, anggaran fogging selama 3 bulan dimulai April hingga Juni menggunakan anggaran dari provinsi sambil menunggu pergeseran anggaran. "Provinsi menyiapkan anggaran untuk 25 fokus dengan jumlah pestisida yang disiapkan 150 liter. Sampai Kamis (21/4), baru terpakai lima fokus yaitu di Mersi, Karangpucung, Teluk, Kedungwringin, dan Bobosan. Hanya di Mersi yang baru kita kerjakan satu siklus. Di empat lokasi lainnya sudah dua siklus," terangnya. Selamat menjelaskan selama Januari hingga Kamis (21/4), DKK sudah melakukan fogging untuk 42 fokus. "Rinciannya 30 fokus dari APBD Kabupaten Banyumas, tujuh fokus dari BTT dan lima fokus dari provinsi. "Tahun lalu selama satu tahun dari 50 fokus hanya tercapai 38,5 fokus, karena fogging pada akhir tahun hanya satu siklus dan siklus kedua sudah menggunakan anggaran pada tahun berikutnya," ujarnya. (yda/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait