TEXAS - Belasan siswa SD tewas diberondong senjata di Texas Amerika Serikat pada Selasa 24 Mei kemarin.
Peristiwa mengerikan ini diungkapkan oleh pejabat setempat, bahwa seorang remaja berusia 18 tahun telah mengakibatkan belasan siswa SD tewas diberondong senjata.
“Hingga saat ini sebanyak 19 orang tewas akibat peristiwa tersebut. 17 merupakan siswa SD dan 2 orang dewasa yang salah satunya adalah tenaga pengajar di sekolah tersebut,” jelas Greg Abbott selaku gubernur Texas.
Serangan di Robb Elementary School di kota Uvalde yang menyababkan belasan siswa tewas ini merupakan peristiwa paling mengerikan setelah terjadinya penembakan di Sandy Hook Elementary di Newtown, Connecticut wilayah New York City pada 2012 silam.
Dalam melakukan aksi yang mengerikan tersebut, pelaku yang mengenakan pelindung tubuh awalnya menabrakan mobilnya dan kemudian langsung masuk ke area sekolah sekolah.
Senator Roland Gutierrez mengungkapkan bahwa tersangka sebelum berangkat ke Robb Elementary School sebelumnya menembak neneknya dengan senjata yang sama.
Roland menambahkan, dari informasi pihak kepolisian setempat, senjata yang mengakibatkan belasan siswa SD tewas tersebut dibeli tersangka saat hari ulang tahunya yang ke 18.
https://radarbanyumas.co.id/baku-tembak-di-perbatasan-as-meksiko-14-tewas/
Pelaku berhasil dilumpuhkan oleh seorang petugas patroli perbatasan. Tersangka tewas ditembak.
Dalam aksi penyelamatan yang dilakukannya, seorang petugas patroli perbatasan mengalami luka namun tidak fatal.
Kepala kepolisian distrik sekolah, Pete Arredondo, mengatakan jika pelaku sendirian melakukan penyerang yang mengakibatkan belasan siswa SD tewas.
Dilansir dari nypost.com, hingga saat ini belum ada jumlah korban secara pasti, namun pihak Uvalde Memorial Hospital mengatakan bahwa sebanyak 13 anak dibawa ke sana.
Selain itu rumah sakit lain juga melaporkan seorang wanita berusia 66 tahun berada dalam kondisi kritis setelah menjadi korban penembakan.
Peristiwa mengerikan yang mengakibatkan belasan siswa SD tewas diberondong senjata di Texas ini tepat 10 hari setelah penembakan yang terjadi di supermarket Buffalo, New York.
Akibat rentetan penembakan di Amerika tersebut, Presiden Joe Biden menyerukan pembatasan senjata di beberapa negara bagian beberapa jam setelah serangan itu.
Berbagai rentetan penembakan terjadi di Amerika Serikat, pada tahun 2018, seorang pria bersenjata menembak mati 10 orang di SMA Santa Fe di daerah Houston.
Setahun sebelumnya, seorang pria bersenjata di sebuah gereja Texas membunuh lebih dari dua lusin orang selama kebaktian Minggu di kota kecil Sutherland Springs.
Pada 2019, pria bersenjata lain di Walmart di El Paso menewaskan 23 orang dalam serangan rasis. (disway/ali)