Keluarga Simpan Jenazah di Pemalang Diduga Anut Aliran Tertentu, Kepercayaannya Bikin Merinding

Kamis 13-01-2022,11:22 WIB

Jenazah SAR disimpan keluarganya selama dua bulan lebih di dalam rumah. Peristiwa ini terjadi di Pemalang, Jawa Tengah. Foto IST PEMALANG – Sejumlah fakta baru keluarga simpan jenazah di Pemalang, Jawa Tengah, terungkap. Keluarga yang tinggal di Dukuh Sukatapa RT 020 RW 003 Desa Plakaran, Kecamatan Moga, itu diduga menganut aliran tertentu. Sebab, mereka mempercayai bahwa jenazah yang disimpan itu akan bisa hidup lagi. Camat Moga, Umroni menyampaikan, bahwa keyakinan keluarga tersebut membolehkan menyimpan jenazah di dalam rumah. “Dengan pemahaman anaknya masih hidup dan ada pihak tertentu yang bisa membangunkan atau menghidupkan kembali,” ucap Umroni dikutip detikcom, Selasa (11/1/2022). Sebelum menyimpan jenazah Saskia Anggina Ramadani (14) selama 2,5 bulan, keluarga tersebut juga menyimpan jenazah adik dari orangtua Saskia. “Sebelumnya juga terjadi hal serupa. Adik kandungnya (adik orangtua Saskia) yang meninggal tidak segera dimakamkan,” ungkap Umroni. Herannya, warga dan bahkan petugas yang masuk ke dalam rumah keluarga itu tidak mencium bau menyengat dari mayat SAR. Hal inilah yang membuat aksi menyimpan mayat ini baru terbongkar setelah 2,5 bulan. Kecurigaan tetangga menjadi awal terungkapnya rahasia keluarga ini. "(warga) Curiga atas apa yang menimpa anak yang dikabarkan lama sakit itu, tidak (pernah) tampak seperti biasanya," ujar Camat Moga, Umroni di Mapolsek Moga, Pemalang, Selasa (11/1) dikutip dari Detik. Hal ini berbeda dengan kejadian serupa lebih dari setahun lalu. Saat itu, keluarga tersebut juga menyimpan mayat adik orang tua SAR. Warga kala itu mencium bau menyengat hingga akhirnya terungkap ada mayat di dalam rumah itu. Warga akhirnya mendesak keluarga tersebut untuk memakamkan jenazah yang sudah membusuk tersebut. "Yang kami tahu, seminggu disimpan di rumah," kata Umroni. SAR diketahui selama ini mengidap sakit TB (Tuberkolusis) paru. Pihak puskesmas setempat mencatat SAR sakit sejak enam bulan lalu. Sedangkan dari hasil pemeriksaan jasad SAR, gadis remaja itu diduga meninggal 2,5 bulan yang lalu. https://radarbanyumas.co.id/bikin-geger-dan-bulu-kuduk-merinding-jenazah-disimpan-dua-bulan-di-rumah-yakini-anaknya-belum-meninggal/ Keluarga sempat bersikukuh menyimpan mayat anaknya itu. Mereka yakin SAR akan kembali hidup. Setelah perdebatan alot dengan petugas, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat, keluarga bersedia memakamkan jenazah SAR pada Minggu (9/1) malam. "Ini pelajaran buat kita semua. Tidak saja di dusun setempat, namun untuk semuanya, sebagai antisipasi oknum-oknum yang sengaja memberikan ajaran tertentu yang menyimpang dari agama," pungkas Umroni. (Dtk/ima/ttg/radar/pojok/)

Tags :
Kategori :

Terkait