Pendamping Atlet Harus Pelatih

Jumat 22-02-2019,15:45 WIB

Evaluasi Pelaksanaan Popda PURWOKERTO - Meski masih bergulir, namun pelaksanaan Popda Kabupaten Banyumas, khususnya cabor pencak silat, sudah melakukan berbagai evaluasi. Salah satu yang menjadi poin evaluasi yakni mengenai pendamping atlet yang diharuskan dari pelatih, bukan orang-orang terdekat atlet. Hal itu nampaknya masih terlihat pada Kamis (21/2), saat pertandingan pencak silat tingkatan SMP dan SMA. Binpres Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Banyumas, Dodik Heksa mengatakan pada saat di arena pertandingan, dua pendamping seharusnya dari pelatih. Namun pada realitanya, masih banyak pendamping yang bukan dari pelatih. "Itu ada temannya, kakaknya, gurunya, bahkan orang tuanya,' kata dia. Sedangkan pelatih, lanjutnya, memberi arahan dari luar arena. Sehingga ini mengganggu konsentrasi atlet. "Atlet fokus pada teriakan-teriakan dari luar arena," ucapnya. Untuk tahun depan, Dodik menyarankan, agar pada saat pendataan, pelatih diberikan kartu identitas. Sehingga jelas siapa yang berada dalam arena. Dodik mempermasalahkan hal tersebut, sebab menurutnya, pelatih akan lebih dapat mengarahkan dengan jelas dan mengevaluasi langsung atletnya. Menurut Dodik, pencak silat masih krisis pelatih Kabupaten. Sehingga pihaknya beserta pengurus IPSI Banyumas akan mengadakan penataran kepelatihan. "Kita perlu adanya penyegaran lagi untuk pelatih," tuturnya. Bisa jadi, lanjut Dodik, kualitas para atlet yang masih kurang karena pelatih yang belum maksimal. "Pelatih harus memiliki kemistri yang kuat dengan atletnya, sehingga pengembangan atlet dapat terpantau serta memiliki program yang jelas," ucapnya. Program yang jelas, Dodik menjelaskan, adalah program yang menjadi prioritas. "Jadi tidak semua kejuaraan misalnya diutamakan, namun ada satu dua yang benar-benar harus dimaksimalkan," tandasnya. (mhd)

Tags :
Kategori :

Terkait