Menjadi pelatih, dituntut untuk tidak hanya bisa sabar dalam mendidik, terutama jika yang dilatih masih anak-anak. Tatapi juga harus sabar menghadapi tekanan-tekanan dari orang tua/wali anak didik.
Heri Wahyu Setiono, nampaknya tahu betul soal itu. Pelatih muda salah satu klub sepatu roda di Banyumas, yakni PSSC Purwokerto, mengaku pernah dimarahi orang tua dari anak didiknya.
"Semuanya tetap ada risikonya. Tapi bagaimana cara kita menyikapinya, itu yang terpenting," ujarnya.
Dijelaskan Heri, beberapa anak didiknya memang masih tergolong manja. Sehingga perlu perhatian khusus, dan cara mendidik yang berbeda.
"Jadi ada anak-anak yang masih belum fokus. Yang lain berlatih, tapi dia malah main sendiri. Dan selalu ada yang seperti itu," ujarnya.
Lelaki kelahiran 24 Agustus 1993 tersebut, selalu memiliki cara saat melatih anak-anak usia dini. "Biasanya saya akali dengan permainan," ucapnya. (mhd)