VALENCIA - Label panic buying pasca kepergian Neymar Jr ke PSG pernah tersemat kepada Philippe Coutinho ketika setahun lalu dibeli Barcelona dari Liverpool. Apalagi, harga yang harus ditebus Barca untuk gelandang 26 tahun tersebut menjadi rekor pembelian klub, yakni EUR 160 juta (Rp 2,59 triliun).
Namun, kala itu Coutinho mampu membuktikan bahwa predikat panic buying salah dengan performa stabil dan mampu membantu Barca menabet double winners (La Liga dan Copa del Rey. Itu juga tertolong performa Ousmane Dembele yang melempem.
Tetapi, yang terjadi musim ini adalah kebalikan. Dembele mampu tampil baik. Sedangkan Coutiunho yang angin-anginan. Cedera kaki kiri pada November juga membuat grafik performa personel timnas Brasil itu menurun. (lihat grafis)
Terbaru, Coutinho gagal membayar kepercayaan enternador Ernesto Valverde ketika menjadikannya starter melawan Levante pada leg pertama 16 besa Copa del Rey kemarin dini hari. Itu adalah starter pertama pemain berjuluk Little Magician itu sejak matchday pemungkas Liga Champions kontra Tottenham Hotspur (12/12/2018) setelah di 4 jornada La Liga sebelumnya selalu jadi pengganti. Apalagi, di laga kemarin Valverde memilih merotasi Lionel Messi dan Luis Suarez. Praktis, sorotan utama ada di Coutinho, terlepas dari ekspektasi berdasarkan banderol selangit miliknya.
Memang, dia mampu mencetak gol melalui eksekusi penalti pada menit ke-85. Namun, satu golnya gagal menyelamatkan Blaugrana dari kekalahan 1-2 pada laga yang dihelat di Estadio Ciudad de Valencia itu. Dua gol tuan rumah terjadi di paro pertama melalui Eric Cabaco (4') dan Borja Mayoral (18').
Coutinho gagal menduplikasi performanya di tempat yang sama dengan lawan yang sama pada jornada ke-37 musim lalu (14/5/2018). Kala itu, meski Blaugrana keok 4-5, eks gelandang Inter Milan itu mencetak hat-trick.
''Dia mungkin tidak berada di level yang sama seperti tahun lalu. Dembele sedikit di depannya saat ini,'' ucap asisten Valverde, Jon Aspiazu seperti dilansir Goal. "Para pemain harus bekerja keras untuk membalikkan keadaan (performa, Red). Dia tidak sedang dalam kondisi yang baik dan harus berjuang,'' timpal Valverde. Padahal, laga kemarin adalah anniversary setahun Coutinho berkostum Barca.
Komparasi antara Coutinho dan Dembele menggambarkan bahwa Dembele memang lebih superior dan lebih layak dipercaya pelatih. Meski memiliki menit bermain lebih banyak (1.627 dibanding 1.559 milik Coutinho), Dembele berhasil mencetak 10 gol dan membukukan 5 assist.
Lantas bagaimana solusi untuk mendongkrak performa Coutinho? Valverde belum menemukan jawabannya. Sangat mungkin itu hanya perkara waktu sebelum dia meledak seperti musim lalu. Tetapi, Barca tentu tidak ingin ambil risiko dengan mencadangkan Dembele yang on fire hanya untuk memasang Coutinho yang peluang membaiknya masih fifty-fifty.
Ada rumor hangat yang melaporkan bahwa Neymar ingin kembali ke Barca. Tidak tanggung-tanggung. Menurut El Mundo, striker tim samba itu sampai menghubungi manajemen Barca sebanyak lima kali.
Bahkan, sang ayah Neymar Santos yang kini sebagai agen Neymar sempat bertemu presiden Barca Maria Josep Bartomeu membahas kans anaknya kembali ke Camp Nou. Sedangkan untuk Coutinho, ada isu yang dilaporkan media-media Inggris bahwa Manchetser United menginginkannya. Meski begitu, dua rumor tersebut sangat sulit terwujud di bursa transfer kali ini. Jadi, kuncinya adalah di sisa musim ini harus dimanfaatkan Coutinho bila tidak ingin semakin tenggelam.
Lebih jauh, laga kemarin juga jadi debut apes bagi bek anyar Jeison Murillo. Tampaknya, selain memikirkan bagaimana mengembalikan performa Coutinho, Valverde juga harus cermat saat melakukan rotasi.
''Ini malam (kemarin dini hari, Red) yang pahit. Kami harus memanfaatkan gol away Coutinho di Camp Nou (leg kedua 18/1, Red)," ucap eks bek Inter Milan dan Valencia itu kepada Marca. (io)