HUAIAN – Dua atlet panjat tebing kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Pangeran Septo Wibowo dan Aries Susanti Rahayu sukses mengawinkan emas pada ajang The Belt and Road International Climbing Master Tournament 2018 di Huaian, Tiongkok.
Masing-masing turun di nomor men's speed dan women's speed yang selama ini jadi andalan Indonesia. Pangeran berhasil membukukan waktu 6,33 detik di babak final kemarin lusa, Rabu (10/10). Saat itu Pangeran melawan pemanjat dari Rusia Rukin Sergei yang tidak mampu menyelesaikan lintasan di babak perebutan emas.
Sedangkan posisi ketiga diduduki oleh Sabri, atlet panjat tebing Indonesia lainnya. Sabri menang ketika melawan sesama atlet Merah Putih Muhammad Hinayah ketika perebutan juara tiga. Hinayah mencatatkan waktu 6,37 detik, sementara Sabri 6,28 detik.
Di sektor putri, sekali lagi Aries sukses menorehkan prestasi dengan meraih emas lagi. Nama Aries mulai dikenal atas raihan dua emas yang didapatnya di Asian Games dari nomor speed individual dan beregu.
Aries naik podium utama setelah mengalahkan pesaingnya He Cuilian dari Tiongkok. Selisih waktu keduanya cukup jauh. Aries mengumpulkan waktu 7,93 detik, sedangkan He Cuilian 8,86 detik. Sama seperti kategori putra, posisi ketiga juga diperebutkan oleh sesama pemanjat Indonesia Agustina Sari dan Nurul Iqamah. Tetapi Agustina lebih unggul dengan waktu 6,28 detik.
“Goal kami di sini lebih kepada training in competition. Jadi kami bertanding sambil berlatih. Waktu istirahatnya kami maksimalkan di sela jeda pertandingan,” kata pelatih pelatnas Hendra Bassir saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Ini adalah kompetisi ketiga dari rangkaian enam tour yang diikuti oleh 11 atlet pelatnas. Terdiri dari 6 putra dan 5 putri. Mereka adalah para pemanjat yang kemarin mewakili Indonesia di ajang Asian Games. Masih ada sisa tiga pertandingan lagi dan semuanya di Tiongkok. Pelatnas sudah memulai tour ini hanya selang empat hari setelah seremoni penutupan Asian Games.
“Kami ingin menunjukkan pada dunia bahwa atlet kami mampu bersaing di level internasional. Selain itu, kami juga ingin mengumpulkan poin untuk akumulasi peringkat dunia bagi para atlet,” ujar Sekretaris Jendral Federasi Panjat Tebing Indonesia Sapto Hadiono.
Sebelumnya Indonesia berada di peringkat lima besar dunia, baik putra maupun putri. Tetapi sejak try out dihentikan pada April lalu guna fokus persiapan pesta olahraga se-Asia, ranking Indonesia merosot.
Seperti saat ini Aspar Jaelolo yang berada di posisi 10 dan Sabri peringkat 12, sedangkan Aries di urutan ke-7. Untuk speed beregu Indonesia yang sempat berada di klasemen teratas, kini turun di posisi ketiga.
“Kami ingin mengembalikan peringkat ini. Juga memberi kesempatan atlet lain untuk dapat medali emas. Sebab, bukan cuma Sabri atau Aspar saja yang selalu mendominasi Indonesia, tetapi atlet lain juga bisa,” tutur Sapto. (feb)