Medali dari Syuci

Selasa 09-10-2018,17:00 WIB

JAKARTA - Indonesia Raya berkumandang untuk pertama kalinya di Stadion Akuatik Senayan, Jakarta tadi malam. Pada Asian Para Games (APG), cabor renang juga menjadi salah satu harapan Indonesia mendulang keping-keping emas. Giliran Syuci Indriani, gadis asal Riau menjadi pemecah kebuntuan medali emas yang diraih tim para swimming Indonesia. Syuci menjadi yang tercepat pada nomor gaya dada SB14. Dia melesat terdepan dengan catatan waktu 1 menit, 23,95 detik. Start yang cukup mulus membuat dia memimpin di depan pesaingnya. Di tempat kedua ada perenang jepang Mai Deguchi Jepang (1 menit, 23,97 detik) dan Mikika Serizawa (1 menit, 26,13 detik). “Saya bersyukur sekali ya, karena Tuhan sudah memberikan saya penghargan yang terbaik untuk malam ini bagi Indonesia,” katanya selesai berlomba. Satu hal yang berkesan yakni saat dia menyelesaikan 20 meter terakhir lomba. Persaingan ketat antara Syuci, Mai berlangsung sengit yang terpaut hanya 0,02 detik.  Ini menjadi emas pertama bagi Syuci di ajang APG. Perenang 18 tahun itu sebelumnya sudah menjadi bagian pelatnas para games Indonesia sejak usia 13 tahun. Di usianya yang masih 16 tahun, Syuci menjadi bagian tim Indonesia di Paralimpiade Rio 2016 silam. Di nomor andalannya, 200 meter gaya dada S14, Syuci mampu menembus final.  Dengan kondisi Syuci yang merupakan mengalami kendala intellectual impairment, tidak mudah untuk mengawal dia selama latihan. Sebab, perenang yang satu klub dengan Azzahra Permatahani dan Vannesae Evato di Perkumpulan renang Belibis, Riau itu kerap kehilangan mood. “Agak susah sih, tapi saya dengarkan musik dangdut juga kembali gak murung,” terang Dinda Ayu Sekartaji, salah satu pelatihnya. Setelah meninggalnya ibunda tercintanya, Martini awal tahun ini, Dinda menjadi sosok kakak dan juga ibunda saat menjalani pelatnas di Solo. “Saya juga selalu satu kamar dengan dia, termasuk di APG kali ini,” lanjut Dinda. Upaya itu dia lakukan untuk bisa membuat mood Syuci tetap terjaga. Untuk hal-hal di luar urusan kolam renang pun keduanya saling berbagi. Terutama untuk mengarahkan Syuci yang kini mulai akrab dengan awak media. Selain Dinda ada Bimo, pelatih lannya yang bertugas menyiapkan program fisiknya. “Kalau sama saya kadang dia agak segan, tapi untuk urusan program latihan, dia tidak pernah mengeluh, semua dihajar,” bebernya. Sementara itu, Jendi Pangabean Akmal mendulang perak dari nomor gaya bebas S9 putra. Satu medali perunggu lainnya datang dari Aris Wibawa pada nomor gaya dada SB7 putra. Dengan demikian, pada cabor para swimming, Indonesia mendulang 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu. (nap)

Tags :
Kategori :

Terkait