TAIPEI – Duet Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami menyelamatkan skuad Indonesia di Taiwan Terbuka. Ganda campuran pelatnas pratama itu menyumbangkan satu-satunya gelar. Menjadi satu-satunya wakil Indonesia di final, mereka mengalahkan Yang Po-Hsuan/Wu Ti Jung. Pasangan tuan rumah itu dihajar 21-15, 21-11 di Taipei Arena kemarin.
Kemenangan ini terasa istimewa bagi Eko/Gischa. Duet tersebut memang sudah pernah juara di Finlandia Terbuka pada April lalu. Namun, Taiwan Terbuka jelas berada di level yang berbeda. Kategorinya Super 300. Ini gelar tertinggi yang pernah mereka raih. Kita boleh berharap duet pelapis ini konsisten, bisa diandalkan di BWF Tour. Setidaknya di turnamen berkategori Super 300 dan 500.
''Semoga kemenangan ini menjadi awal yang baik bagi kami di event selanjutnya,'' kata Gischa sesuai pertandingan. ''Sejauh ini komunikasi kami berjalan baik. Dia (Eko, Red) adalah partner yang sudah berpengalaman. Lebih dewasa. Jadi cepat nyambung,'' tutur pemain 21 tahun itu.
Sebagaimana diberitakan, Eko/Gischa baru dipasangkan Maret lalu. Mereka debut di Orleans Masters, Prancis. Hasilnya lumayan. Sampai semifinal. Namun, di tengah-tengah, mereka sempat berpisah lagi. Gischa balik dengan Yantoni Edy Saputra, sedangkan Eko dijajal dengan Angelica Wiratama. Baru pada Agustus Eko dan Gischa dipasangkan kembali.
Total, mereka bermain bersama di lima turnamen. Selain dua yang berakhir dengan gelar, mereka juga sempat menembus final Vietnam Terbuka. ''Harapannya bisa naik peringkat untuk bisa tampil di turnamen yang lebih tinggi,'' kata Gischa.
Pelatih ganda campuran pelatnas pratama Nova Widianto menjelaskan, masih ada beberapa hal yang harus dibenahi Eko/Gischa jika ingin naik kelas. Salah satunya adalah power pukulan Eko dan kemampuan bertahan Gischa yang harus lebih maksimal. ''Secara kualitas, mereka ini sudah layak main di level yang lebih tinggi. Tinggal kembali ke diri masing-masing, Mau maksa apa nggak,'' papar Nova.
Di sektor pratama, Eko/Gischa bukan satu-satunya amunisi ganda campuran. Masih ada Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari dan Akbar Bintang/Winny Oktvina Kandow. Mereka harus meningkatkan prestasi agar siap menggantikan ganda campuran utama, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. (nap/na)