MILAN – Marko Pjaca, Giovanni Simeone dan Federico Chiesa tengah menggila dua giornata terakhir. Trio yang diklaim Calciomercato sebagai trio serangan paling laris dari Serie A itu jadi aktor di balik ledakan Fiorentina. Tiga dari empat gol terakhir La Viola diborong ketiga pemain bernilai EUR 85 juta (Rp 1,48 triliun) itu.
Satu gol Simeone ke gawang Sampdoria (20/9). Lalu Pjaca dan Chiesa menjadi pembeda melawan SPAL (22/9). Nah, akankah trio ini kembali meledak di Giuseppe Meazza, Milan, dini hari nanti WIB? (Siaran langsung beIN Sports 1 pukul 02.00 WIB). Itu tugas yang menanti bek Inter Milan pada ujian ketiganya di kandang.
Apalagi, faktanya Inter tak garang begitu bermain di rumah sendiri. Dari dua laga home-nya di Serie A Mauro Icardi dkk belum pernah menang. Sekali diimbangi Torino 2-2 (27/8) dan dipecundangi klub promosi Parma 0-1 (15/9). Dari empat kali kemasukan, tiga gol di antaranya terjadi justru saat jadi tuan rumah.
"Trio lini depan adalah cerminan permainan kami. Kali ini, kami ingin menjebol gawang Inter," koar allenatore Fiorentina Stefano Pioli pada konferensi pers seperti dilansir di Football Italia, tadi malam WIB. Ya, trio ini memang jadi nyawa permainan La Viola. Total, front three-nya Fiorentina ini sudah menyuplai lima gol plus tiga assists.
Artinya, 72,7 persen gol Fiorentina di Serie A musim ini berasal dari kontribusi trio yang punya rata-rata usia 22 tahun itu. "Mereka pemain-pemain yang berkualitas dan kecepatan pada saat di daerah pertahanan lawan. Mereka yang menjadikan kami sebagai tim berbahaya," lanjut Pioli. Catat, sampai giornata 5 Serie A Fiorentina masih menjadi klub kedua dengan tembakan terbanyak.
Tapi dibandingkan Juventus yang sudah 115 kali menembak gawang lawan, efektifitas di depan gawang masih lebih bagus Fiorentina bersama trionya. Total 11 gol terjadi setelah 77 kali menembak gawang lawan. Rata-rata, per golnya mereka hanya butuh tujuh kali tembakan. Dari lawan-lawan yang sudah dihadapi Inter, ini lawan paling menyerang.
Bedanya, trio Fiorentina ini masih belum teruji di depan klub-klub top four Serie A. Apa yang terjadi di San Paolo -kandang Napoli- telah jadi pengingatnya. Meski trio Pjaca-Simeone-Chiesa hanya bersama 10 menit akhir. Fiorentina kalah 0-1 dan itu satu-satunya laga yang tidak menghasilkan gol.
Pjaca yang disebut-sebut media-media Italia seperti Mohamed Salah. Di satu sisi pemain pinjaman dari Juve itu bisa jadi pembeda. Di sisi lain, winger 23 tahun itu juga bisa jadi pemain pembagi bola. Marcelo Brozovic, kompatriotnya di timnas Kroasia bisa jadi tembok yang bakal meredam Pjaca.
Dilansir situs resmi klub, Pjaca menganggap dia dan dua rekannya sudah mulai klik. "Itu yang membuat kami lebih mudah menemukan di mana posisi terbaik ketika kami menyerang di lini belakang lawan," sebut pemain yang selalu dipinjamkan Juve sejak paro musim kedua 2018 lalu itu.
Luciano Spalletti takkan hadir di bench. Dia diwakili asistennya Marco Domenichini. Di laga ini, perubahan lini belakang akan dilakukan dengan mengembalikan Stefan de Vrij sebagai partner-nya Milan Skriniar di jantung pertahanan, bukan Joao Miranda lagi. "Butuh ketenangan (untuk meredam trio Fiorentina). Ini tak mudah. Tapi kami akan coba melakukannya," sebut De Vrij, dilansir Voetbalnieuws. (ren)