Jeda Dulu, Bangkit Kemudian
BUDAPEST- Usai memenangi GP Inggris di Sirkuit Silverstone 8 Juli lalu, Ferrari seakan mengonfirmasi bahwa merekalah tim terbaik di Formula 1 saat ini. Sayangnya, untuk memenangi balapan tak melulu mobil cepat yang dibutuhkan, tapi juga keberuntungan. Saat sang rival terbesar Lewis Hamilton (Mercedes) mengemas poin sempurna, 50 di dua balapan terakhir, Sebastian Vettel (Ferrari) hanya berhasil mengoleksi 18 angka.
Tak ada yang meragukan ketangguhan Ferrari saat ini. Penasihat Red Bull Dr Helmut Marko mengatakan bahwa dalam situasi normal, siapapun tidak akan bisa mengalahkan Si Kuda Jingkrak. Dia menyebut, benchmark mesin terbaik Formula 1 musim ini bukan lagi Mercedes, tapi Ferrari.
Sejatinya, tren positif pengembangan mobil Ferrari sudah terasa sejak tahun lalu. Tapi, seperti yang dikatakan Marko, Ferrari butuh kondisi normal untuk juara. Ferrari sudah membuktikannya di GP Inggris. Vettel secara mengejutkan sukses mengobrak-abrik reputasi Lewis Hamilton sebagai “Raja Silverstone”. Di balapan kering itu Vettel menghentikan kemenangan empat musim beruntun Hamilton di lomba kandangnya.
Sayang, kondisi normal itu absen dalam dua balapan terakhir. Alam seperti tak bersahabat dengan Vettel. Di GP Jerman dan Hungaria, mantan pembalap Red Bull tersebut selalu dihalangi hujan. Di Jerman, di balapan kandangnya, Vettel bahkan harus pulang dengan tangan hampa setelah mobilnya tak bisa dikendalikan saat hujan turun di tengah lomba. Sementara di Hungaria, hujan sekali lagi, membuyarkan mimpi juara dunia empat kali tersebut untuk mempersempit jarak poinnya dengan Hamilton. Babak kualifikasi yang basah membuat Hamilton melenggang menuju pole position.
Hamilton sendiri tak sungkan mengakui jika kemenangannya di Hungaroring Minggu adalah “bonus”. ''Andai mendapatkan jalur yang bersih, kemungkinan dia (Vettel) akan menyalipku di lima lap terakhir,'' aku Hamilton dilansir ESPN. ''Beruntung aku sudah berhasil membuat jarak di awal lomba ketika kesempatan itu ada. Saat dia (Vettel) berada di belakang Valtteri (Bottas),'' tambah pembalap Inggris tersebut.
Ferrari punya waktu sebulan selama jedah musim panas untuk kembali menyatukan spirit bertarung mereka sebelum musim F1 kembali ke Belgia Agustus nanti. Yang perlu menjadi fokus adalah mereduksi peluang melakukan kesalahan sekecil apapun di tengah balapan. Termasuk kru pit stop Ferrari yang membuat Vettel kehilangan setidaknya dua detik di GP Hungaria.
Vettel kini harus memburu ketertinggalan 24 poin dari Hamilton. Nyaris setara dengan satu kemenangan seri. Tapi dengan performa Ferrari di tiga lomba, Vettel yakin upgrade yang akan dibawa pabrikan Italia tersebut setelah jedah musim panas akan cukup untuk memburu Hamilton. ''Jika dibanding tahun lalu, kami kalah karena memang mobil kami tidak cukup kompetitif di paro kedua musim. Tapi tahun ini mobil kami lebih efisien, lebih kuat, dan masih memiliki banyak potensi untuk dieksplorasi,'' yakinnya.(jpg)