PANEN : Petani Desa Grenggeng saat memanen padi organik. (ISTIMEWA)
KARANGANYAR – Hasil panen padi Kelompok Tani Margo Mulyo Desa Grenggeng Kecamatan Karangnyar, cukup baik dan melimpah. Lantaran proses penanaman dan perawatannya dilakukan dengan menggunakan pupuk organik tanpa bahan kimia.
Seperti panen padi perdana hasil Musim Tanam (MT) 1. Dimana hasil gabah yang didapatkan cukup baik mencapai 1 ton untuk setiap 100 ubin sawah. Panen perdana dilaksanakan pada Selasa (22/3).
Pengurus Kelompok Tani Tugiono mengatakan, jenis padi yang ditanam yakni padi Mentik Susu. Selain itu juga jenis padi Basmati. Semua proses pemupukan dan penyemprotan dilakukan dengan pupuk organik yang dibuat dan diolah sendiri oleh kelompok tani.
Dikatakan, pupuk organik memiliki banyak kelebihan. Salah satunya secara ekonomi jauh lebih murah daripada pupuk kimia. Termasuk bahan untuk membuat pupuknya pun cukup mudah didapat.
“Kalau pakai pupuk kimia untuk 100 ubinnya bisa menghabiskan sekitar Rp 400 ribu. Sedangkan menggunakan pupuk organik hanya Rp 300 ribu. Ini jelas lebih hemat dan tentunya lebih sehat,” jelasnya.
Tugiono menuturkan, dari proses penanaman hingga perawatan ada berbagai kendala. Terutama karena masih banyaknya sawah di sekitar yang masih menggunakan pupuk kimia. Untuk itu, tanah perlu dan harus dinetralisir dari kandungan kimia yang terbawa oleh air.
“Kami membuat kolam ikan di dekat sawah organik, agar air yang mengalir ke sawah organik terbebas dari bahan kimia,” paparnya.
https://radarbanyumas.co.id/petani-dawuhan-produksi-sendiri-pupuk-organik/
Pihaknya berharap, penanaman padi sehat dengan sistem organik bisa terus dikembangkan. Ini semata-mata demi mendapatkan padi yang sehat untuk generasi ke depan.
Selain itu, penanaman dengan sistem oraganik juga lebih hemat. Yang pasti ramah lingkungan tidak merusak alam. (mam)