LOKASI: Warga berbondong-bondong ke lokasi kecelakaan kereta api di Kecamatan Pejagoan, Minggu (16/6).Saefur Rohman / Kebumen Ekspres
KEBUMEN - Kecelakaan maut melibatkan Kereta Api (KA) terjadi di perlintasan tanpa palang pintu, persisnya di Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan, Minggu (16/6) sekitar pukul 14.00 WIB. Dua orang perempuan menjadi korban dan tewas di lokasi kejadian. Dua perempuan malang tersebut, Alkosiyah dan Sofiyah (43), dua perempuan bertetangga warga Dukuh Jonggol Desa Aditirto Kecamatan Pejagoan.
Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian berawal saat korban hendak pergi ke pasar. Mereka berangkat berboncengan dengan sebuah sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AA 6838 MW. Sampai di lokasi, dua korban menyeberangi rel dari arah Utara ke Selatan. Tanpa mereka sadari, melaju kencang KA Lodaya jurusan Bandung-Solo dengan Masinis Sigit Mawardi, asisten masisnis Suryanto dan satu kondektur Ahmad Komara. Tak ayal, korban berikut sepeda motor terhantam kereta dan terseret hingga puluhan meter.
"Korban ketabrak dan sepeda motornya terpental sejauh 200 meter," kata Santo (38) warga RT 3 RW 1 Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan. Sodiah (60), warga lain mengatakan, Alkosiyah merupakan warga RT 1 RW 4 Dukuh Jonggol Desa Aditirto Kecamatan pejagoan.
Sementara Sofiah diketahui warga RT 1 RW 1 desa yang sama. "Kedua korban sehari - hari bekerja sebagai buruh bongkar genteng," kata Sodiah yang masih kerabat Sofiah. Kehilangan kerabat dengan cara setragis itu tentu saja membuat Sodiah sedih. Apalagi sebelumnya tidak firasat apapun. "Tadi pamitnya mau ke pasar seusai kondangan bersama. Habis pulang kondangan, dia sempat pamit ke anaknya bilangnya mau ke pasar," kata Sodiah, Minggu (16/6).
Bagian Humas DOP 5 Purwokerto, Supriyanto, dikonfirmasi mengatakan, masinis sudah berupaya sebisa mungkin untuk mencegah agar itu tidak terjadi. "Sebelum menemper motor berulang kali masinis sudah membunyikan klakson akan tetapi korban tidak mengindahkan akhirnya menemper KA,"jelasnya. (fur/cah)