GLOBAL : Rapat dengar pendapat menuju Geopark Global UNESCO dilaksanakan oleh Komisi A DPRD Kebumen di ruang sidang paripurna.IMAM/EKSPRES
Diperlukan Kesiapan Masyarakat
KEBUMEN-Kebumen memiliki Taman Bumi (Geopark) nasional sejak akhir November lalu, yakni Geopark Karangsambung-Karangbolong. Kini Kabupaten Kebumen sedang menuju geopak internasional yakni Geopark Global UNESCO.
Sempor, Sugito Edi Prayitno SIP mengatakan, menuju hal tersebut sangat diperlukan kesiapan dari masyarakat. Setidaknya ada tiga hal penting dalam geopark, yakni menjaga kelestarian alam, ddukasi bagi masyarakat dan pengembangan geowisata.
Menjaga kelestarian dilakukan dengan tanpa merusak. Untuk edukasi dapat dilakukan baik secara formal, non formal maupun informal. Menurut dia, kesiapan masyarakat sangat penting dalam menghadapi pengembangan geowisata.
Sebab setelah menjadi geopark internasional, wisatawan yang datang tentunya juga dari mancanegara. Hal ini dapat terjadi benturan adat istiadat antara khasanah lokal dan budaya asing.
“Membahas wisata tidak lepas dari 3S yakni Sun (matahari), Sand (pasir) atau pantai dan Sex. Sun dan sand mungkin tidak menjadi soal. Namun yang Sex bisa jadi masyarakat belum siap,” kata dia saat rapat dengar pendapat di DPRD, Jumat (5/4).
Rapat dengar pendapat dilaksanakan oleh Komisi A DPRD Kebumen, mengundang camat dan kepala desa yang masuk dalam kawasan Geopak Karangsambung-Karangbolong.
Ada 12 kecamatan dan 117 desa yang masuk dalam Geopak Karangsambung-Karangbolong. Rapat dengar pendapat tersebut dilaksanakan untuk menuju Kebumen Geopark Global Unesco. Rapat juga mengundang ahli dari Universitas Padjajaran (Unpad) Kasno Pamungkas SS MHum.
Sugito menyampaikan tujuan dari wisatawan melakukan wisata yakni untuk hiburan. Bagi sebagian wisatawan seks menjadi salah satu bagian dari hiburan. Terlebih bagi wisatawan mancanegera.
Dalam hal ini menjadi kesiapan masyarakat sangat diperlukan. Sebab belum tentu masyarakat Kebumen siap dengan perilaku wisatawan mancanegara. Padahal kalau sudah ditetapkan sebagai wisata internasional, seharusnya semua persiapan sudah dilakukan dengan matang.
“Wisatawan datang membawa uang. Namun jangan salah selain uang mereka juga membawa kelakuan. Sudah siapkah Masyarakat Kebumen dengan kelakuan para wisatawan?. Terkadang hal ini bertentangan dengan budaya lokal,” tegasnya.
Sekretaris Komisi A DPRD Kebumen, Kasno Pamungkas mengatakan, menuju Geopark Global UNESCO merupakan sebuah cita-cita. Nantinya jika telah menjadi Geopark Internasional, pastinya akan ada dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Ini pula yang sudah dirasakan oleh warga disekitar geopark internasional di berbagai negara.
Setelah mendengar penjelasan dari para camat dan kepala desa, Kasno Pamungkas menyampaikan Kebumen sudah memenui unsur-unsur siap untuk Geopark Global UNESCO. Salah satunya adanya dukungan dari masyarakat. “Terdapat langkah penting yakni menjalin kemitraan jangka panjang, dukungan politik dan pengembangan strategi,” ujarnya. (mam)