MOGOK : Puluhan driver online Kebumen berkumpul di halaman Stadion Chandradimuka untuk melakukan mogok beroperasi, Kamis (8/11).SAEFUR/EKSPRES
KEBUMEN - Sekitar 50 anggota Grab Car yang tergabung dalam Driver Online Kebumen (DOK), tak beroperasi (off bit), Kamis (8/11). Mereka menuntut skema intensif dari bonus tarikan yang dinilai merugikan driver.
Ketua DOK Agus Priono mengatakan, driver melakukan mogok karena ketidaksesuaian intensif dari pihak perusahaan Grab. Menurunya, intensif atau bonus dalam penarikan dinilai tidak cukup untuk biaya beroperasi di wilayah Kebumen.
"Kami memutuskan untuk off bit, karena nilai intensif tidak masuk. Kita harus narik 7 kali baru mendapat bonus Rp 40 ribu, buat cuci mobil saja kurang," katanya.
Meski sebelumnya intensif atau bonus tarikan Grab Car sempat berubah, yakni dari enam kali penarikan intensif sebesar Rp 50 ribu, 10 kali Rp 100 ribu, dan 15 kali sebesar Rp 200 ribu.
"Sekarang berubah drastis. Menurut kami ini tidak manusiawi. Padahal dulu, di awal nilai intensif jika bisa narik 15 kali bisa mencapai Rp 320 ribu," kata Agus.
Tak hanya itu, meski nilai intensif yang mengalami penurunan drastis. Jam penarikan Grab Car juga dibatasi. Mulai dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB. Hal itu dinilai tidak sebanding antara jam operasi dengan modal.
Usai melakukan aksi mogok, driver Grab Car mendatangi Kantor Gojek yang berada di jalan HM Sarbini. Perwakilan DOK meminta dan mendorong perusahaan Gojek untuk segera membuka Go Car di Kebumen.
Corporate Affairs Nusra GO-JEK wilayah Regional Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali, Alfianto Domy Aji mengatakan, pihaknya menyambut baik dan menerima aspirasi kedatangan para driver online Kebumen yang meminta untuk membuka Go Car di Kebumen.
”Kami menyambut baik aspirasi rekan-rekan driver. Keinginan untuk menjadi mitra GO-Car kami sambut baik, dan akan ditindaklanjuti. Sejalan dengan kesiapan operasional kami di Kebumen," katanya bersama City Head Gojek Kebumen Rudianto.
Sementara itu, pihak perusahaan Grab belum memberikan keterangan resmi. (fur)