Warga Kemujan Tolak Kegiatan MTA

Jumat 02-11-2018,09:36 WIB

TOLAK : Puluhan warga berkumpul sesaat sebelum menuju Gedung Setda Kebumen. Warga Kemujan kembali melaksanakan aksi penolakan MTA. Kali ini dengan melempar telur busuk.IMAM/EKSPRES Blokade Jalan dan Lempari Kantor MTA dengan Telur Busuk KEBUMEN - Penolakan warga Desa Kemujan Kecamatan Adimulyo terhadap kegiatan organisasi massa Majelis Tafsir Alquran (ormas MTA), terus dilakukan. Kali ini ratusan warga memblokade akses jalan masuk menuju Kantor MTA Kemujan Kecamatan Adimulyo. Bukan itu saja, warga juga melempari kantor yang berada di RT 2 RW 1 tersebut dengan telur busuk dan tanah kering, Kamis (1/11). Akibatnya, Kantor MTA dipenuh dengan cangkang dan cairan telur busuk. Selain itu dari pantauan beberapa lubang juga terlihat di atap asbes dan genting pecah. Blokade dilakukan menggunakan kayu dan bambu yang dipasanga melintang di jalan. Selain itu beberapa spanduk penolakan juga turut dipasang. Warga terlihat berang, karena meski telah sekian lama melaksanakan aksi penolakan, MTA tetap saja menggunakan rumah tersebut untuk tempat kajian, setiap Hari Kamis. Beruntung, amarah warga dapat diredam oleh jajaran Kepolisian Polres Kebumen. Meski sempat terjadi adu mulut dengan petugas, namun warga menghentikan aksi pelemparan telur busuk dan tanah. Aksi dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah sempat istirahat sejenak, sekitar pukul 13.15 WIB, warga kembali berkumpul untuk meneruskan aksi ke Gedung Setda Kebumen. Warga menuju Gedung Setda Kabumen menggunakan truk, mobil bak dan sepeda motor. Puluhan massa yang juga terdiri dari para ibu, memadati Depan Kantor Bupati Gedung F Setda Kebumen. Sementara itu perwakilan warga dan Forkominda melaksanakan pertemuan tertutup dengan Wakil Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz di rumah dinasnya. Penasehat Hukum warga Desa Kemujan Yuli Ikhtiarto SH menegaskan, aksi dilaksananan lantaran warga sudah kesal dengan adanya kegiatan MTA di desa tersebut. Bahkan meski telah berulang kali ditolak, MTA tetap melaksanakan kegiatan di rumah tersebut. “Kami menegaskan, hari ini akan menutup tempat MTA itu,” jelasnya. Disinggung mengenai adanya aksi pelemparan telur busuk, Yuli Ikhtiarto menegaskan itu merupakan aksi spontanitas. Sebab warga menjadi geram, meski telah melaksanakan beberapa kali, tapi MTA tetap saja melakukan aktifitas. “Ini puncak dari aksi penolakan warga,” paparnya. Sementara itu, Kepala Desa Kemujan, Aris Widijono menegaskan, pihaknya menjadi Kepala Desa karena dipilih oleh warga. Untuk itu, saat warga menghendaki menolak MTA pihaknya harus mendukung penuh keinginan warga tersebut. Sebab 99 persen warga Kemujan menolak MTA. “Warga menolak MTA, dan tidak ada warga Kemujan yang menjadi anggota MTA. Kami atas nama warga menolak MTA di Kemujan,” tegasnya. Wakil Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz saat ditemui di kediamannya menyampaikan, persoalan yang terjadi antara MTA dan warga disebabkan karena kurangnya komunikasi. Wakil Bupati menghimbau agar warga tenang dan tidak melakukan perbuatan anarkis, sembari menunggu penyelesaian permasalahan ini. “Nanti pihak MTA pusat, akan bertemu dengan kami. Mudah-mudahan persoalan dapat cepat terselesaikan,” ucapnya. Sementara itu Humas MTA Perwakilan Kebumen Warisin SE MM, masih enggan untuk berkomentar terkait adanya aksi penolakan warga. “Kita lihat saja nanti,” katanya. Sebelumnya telah diberitakan, setelah tidak menemukan titik temu pada pertemuan di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) beberapa waktu lalu, warga Desa Kemujan Kecamatan Adimulyo kembali melaksanakan aksi menolak Majelis Tafsir Al Quran (MTA), pada Kamis (25/10). Aksi dilaksanakan dengan membawa banyak poster berisikan tulisa penolakan. Warga Desa Kemujan sempat menduduki Kantor MTA Cabang Adimulyo yang berada di RT 2 RW 1 Desa setempat. Beberapa poster bertuliskan Usir MTA, Ngeyel Pendel, Warga Resah, Ra Due Isin, Tempat Ini Disegel Warga, MTA Kudu Minggat Koe, Ngajak Ribut dan lain sebagainnya. (mam)

Tags :
Kategori :

Terkait