Kemiskinan Masih Jadi PR

Sabtu 02-01-2016,11:28 WIB

[caption id="attachment_93169" align="aligncenter" width="500"] TERIMA LENCANA: Pj Bupati M Arief Irwanto menyerahkan penghargaan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden RI kepada Sekda Adi Pandoyo. Penyerahan tersebut dilakukan pada upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Kabupaten Kebumen, di Alun-alun Kebumen, Jumat (1/1). /SUDARNO AHMAD/EKSPRES[/caption] KEBUMEN - Usia Kabupaten Kebumen telah mencapai 80 tahun, namun masyarakatnya masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Hingga tahun 2014 sedikitnya 259.610 warga hidup miskin atau sekitar 19,97 persen dari total jumlah penduduk yang mencapai sekitar 1,3 juta jiwa. Kondisi ini menempatkan Kabupaten Kebumen menjadi daerah termiskin kedua di Jawa Tengah. Sebenarnya, angka kemiskinan di Kabupaten Kebumen tahun 2014 berkurang 17.550 atau turun 1,35 persen dari tahun sebelumnya. Pada 2013, angka kemiskinan mencapai 21,32 persen atau sekitar 277.160 penduduk. Penjabat Bupati M Arief Irwanto, menyatakan meski angka kemiskinan turun namun masih relatif tinggi dibandingkan target tahun 2015 sebesar 15,45 persen. "(Karena) salah satu ukuran kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari kondisi kemiskinannya," kata M Arief Irwanto, saat menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Kabupaten Kebumen, di Alun-alun Kebumen, Jumat (1/1). Selama 2015, kata Arief, pemerintah bersama stakeholder dan masyarakat sudah banyak melakukan usaha guna meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat Kabupaten Kebumen. Sebagai langkah nyata mempercepat penurunan kemiskinan di Kabupaten Kebumen, lanjut dia, Pemkab Kebumen telah melakukan inovasi terobosan. Yaitu dengan mengintegrasikan semua jenis layanan program penanggulangan kemiskinan kedalam satu pintu. Unit Pelayanan Terpadu Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (UPT-P2K). Tak hanya itu, angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Kebumen juga terbilang masih tinggi. Perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga dapat ditekan seminimal mungkin. Disamping itu, Pemkab Kebumen juga dituntut untuk menurunkan jumlah balita gizi buruk, yang masih menjadi momok di Kabupaten Kebumen. "Upaya yang dilakukan adalah dengan  menyediakan sarana dan prasarana pelayanan  kesehatan yang memadai," ujarnya. Namun, usia harapan hidup penduduk Kebumen terus mengalami peningkatan menjadi sebesar 72,67 tahun. Yang sebelumnya sebesar 72,61 di tahun 2013. Peningkatan ini menunjukkan bahwa rata-rata usia penduduk kebumen mencapai usia 72 hingga 73 tahun Menurutnya, pada 2015 telah dipugar enam unit puskesmas dan satu unit puskesmas rawat inap. Selain itu guna mendekatkan pelayanan sampai dengan tingkat desa telah dibangun juga tujuh unit Poliklinik Kesehatan Desa (PKD). "Namun yang paling utama dari upaya peningkatan derajat kesehatan tentunya adalah dukungan, partisipasi aktif serta kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat," tegasnya. Sementara itu, ada yang berbeda pada upacara peringatan Hari Jadi ke-80 Kabupaten Kebumen, kemarin. Seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat jawa. Termasuk seluruh pejabat yang hadir. Hadir pada upacara tersebut Ketua DPRD Cipto Waluyo, Kapolres AKBP Faizal, Komandan Kodim 0709 Kebumen Letkol Inf Putra Widyawinaya, Sekda Adi Pandoyo, serta pejabat lainnya di jajaran Pemkab Kebumen.(ori)

Tags :
Kategori :

Terkait