BANJARNEGARA - Kejuaraan Tenis Meja Kejurprov XXXIX Jateng Tahun 2019 berakhir, Sabtu (31/8). Dalam helatan ini, kontingen tuan rumah berada di urutan kedelapan kelasmen akhir dengan perolehan satu medali perunggu. Juara umum diraih oleh Kontingen Kudus yang memperoleh dua medali emas, dua medali perak dan dua medali perunggu.
Ketua Pengkab PTMSI Banjarnegara Fajar Priyono Al Ajang mengatakan dengan hasil ini, Banjarnegara perlu belajar lagi untuk meningkatkan kualitas atletnya. "Banjarnegara perlu belajar dari pengalaman ini untuk bisa meningkatkan prestasi atlet Banjarnegara," paparnya.
Dikatakan, pada Kejurprov ini juara umum diraih oleh Kudus. "Tahun kemarin, juara umumnya Surakarta. Secara umum, peningkatan tenis meja Jawa Tengah sangat luar biasa," jelasnya.
Kabupaten yang dua tahun lalu belum bisa bicara di tingkat provinsi, sekarang bahkan sudah meninggalkan yang langganan mendapatkan medali di tingkat provinsi. Kabupaten tersebut yaitu Purworejo, Cilacap, Banyumas dan Kebumen.
"Arahnya anginnya ke selatan. Karena dulu selalu selalu didominasi Semarang dan Kudus. Sekarang kabupaten di wilayah selatan bisa bicara di tingkat provinsi," jelasnya.
Ketua KONI Banjarnegara Nurohman berharap dengan hasil ini, pembinaan tenis meja di Banjarnegara meningkat agar bisa bangkit. "Sehingga Banjarnegara bisa bersaing dengan kabupaten lain yang sudah lebih dulu maju dalam bidang tenis meja," jelasnya.
Untuk meningkatkan jam terbang atlet, tahun depan akan dilaksanakan kejuaraan tenis meja tingkat nasional di Banjarnegara. "Kami mendorong PTMSI Banjarnegara menggelar pertandingan yang lebih besar. Rencanaya, tahun depan akan digelar kejuaraan tingkat nasional. KONI Banjarnegara akan mendukung secara penuh pendanaannya," ujarnya. Dia meminta agar PTMSI Banjarnegara mempersiapkan diri dari kepanitiaan, perwasitan, home stay dan keperluan lainnya. Rencananya, kejuaraan ini akan diikuti oleh 1.500 atlet dan didukung PGRI Pusat.
(drn/)