UJIAN : Siswa SMP Negeri 2 Wanadadi tengah melaksanakan ujian dengan ponsel pintar, Sabtu (9/3). DARNO/RADARMAS
BANJARNEGARA – Pelaksanaan Ujian di SMP Negeri 2 Wanadadi Banjarnegara kini tidak lagi menggunakan kertas, melainkan menggunakan ponsel pintar. Ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan kecurangan atau siswa mencontek. Selain itu, juga untuk mengurangi penggunaan kertas, sesuai dengan upaya konservasi lingkungan.
Kepala SMP N 2 Wanadadi, Drajat Nurangkoso mengatakan, ponsel pintar kini digunakan dalam penyelenggaraan Penilaian Tengah Semester (PTS) dan ujian Akhir Semester (UAS). "Ini baru pertama kali Esperowan (SMP N 2 Wanadadi – red) menyelenggarakan PTS dan UAS berbasis android. PTS untuk siswa kelas VII dan VIII. Sedangkan UAS untuk kelas IX," kata dia, Sabtu (9/3).
Menurut dia, ujian dengan ponsel pintar ini memiliki sejumlah keunggulan. Diantaranya siswa tidak mungkin saling contek karena soal diacak. Selain itu, siswa juga tidak mungkin mencari jawaban dengan browsing. "Smartphone hanya terhubung ke server saja. Jadi data dimatikan dan siswa tidak bisa browsing untuk mencari jawaban," paparnya.
Keunggulan lain, secara tidak terasa para guru nantinya memiliki bank soal yang telah melalui uji butir soal. "Akuntabilitas dan transparasi hasil tes lebih terjaga. Penggunaan smart phone juga mengurangi beban guru mengoreksi hasil evaluasi dan membantu guru dalam penelaahan dan analisis alat tes maupun hasil tes," ujarnya.
Dalam ujian ini, siswa tidak perlu download aplikasi. Namun cukup menggunakan browser sehingga tidak memberatkan sistem pada ponsel. Drajat mengatakan kedepan metode ujian akan dilaksanakan dengan cara seperti ini. "Bahkan jika memungkinkan ulangan harian dan pemberian tugas tugas juga akan mengarah ke situ," jelasnya. (drn)