Warga diungsikan karena tanah bergerak
BANJARNEGARA - Tanah bergerak Dukuh Kali Entok Dusun Karangtengah Desa Kebutuhjurang Kecamatan Pagedongan membuat 22 rumah tidak aman untuk dihuni. Sebanyak 84 jiwa terpaksa diungsikan ke tempat aman lantaran tanah terus bergerak ke bawah Sabtu (16/2) sore.
"Jika didodos sampai dua meter, akan dijumpai lumpur. Hal ini menyebabkan tanah bergerak meluncur ke bawah. Kondisi ini terjadi pada tahun 1991 silam. Namun kerusakannya tidak separah sekarang. Dari hasil kajian Badan Geologi, dipastikan tempat itu tidak bisa dihuni," Kepala Desa Kebutuhjurang Sujarwo kemarin.
Dijelaskannya, jumlah rumah yang harus dikosongkan sebanyak 22 unit rumah. Karena masih ada barang-barang yang perlu dijaga, setiap malam kaum laki-laki ronda di dukuh tersebut. Sujarwo mengatakan pengungsian tersebar di 25 titik di tiga desa. "Pengungsi tersebar di Kebutuh Jurang, Kebutuh Duwur dan Duren Kecamatan Pagedongan," tukasnya.
Warga RT 4 RW 6 Dukuh Kali Entok Nurdianto mengaku takut dengan pergerakan tanah di kampungnya. Dia menyebut keretakan tanah ini terjadi 6 Februari lalu jam enam sore. "Terdengar bunyi kretetek. Dikira gempa, ternyata tanah gerak," ujarnya.
Pengungsi lainnya Tursinem mengaku tidak merasakan pergerakan tanah. Namun tiba-tiba lantai dan tembok retak. Dia mengaku menderita kerugian lebih dari Rp 100 juta. (drn)