Warga menyingkirkan longsoran. DARNO/RADARMAS
BANJARNEGARA - Jalan di Tanjakan Sikelir tertutup longsor. Akibatnya, akses menuju Dataran Tinggi Dieng terputus, Kamis (24/1). Kondisi ini bermula dari longsornya tebing di atas jalan yang tak hanya membuat tanah longsor, tapi juga menumbangkan rumpun bambu.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Arief Rahman menjelaskan jalan tidak bisa dilalui kendaraan. Sebab tertutup rumpun bambu. "Baik kendaraan roda dua dan roda empat, tidak bisa lewat," terangnya.
Dia menyebutkan tebing longsor karena diguyur hujan pada Kamis (24/1) pagi. Banyaknya material longsor, membuat jalan tidak bisa dilalui kendaraan selama beberapa jam. Dikatakan, jalan yang tertutup longsor ini merupakan jalan provinsi. "Lokasinya di Sikelir yang menghubungkan Kecamatan Wanayasa dan Kecamatan Batur," terangnya.
Longsor ini merupakan longsor susulan. Sebab beberapa waktu sebelumnya, di lokasi tersebut juga tertutup longsor. Jalan bisa dilalui kendaraan setelah dilakukan pembersihan. "Pembersihan material longsor seelesai pukul 13:20 WIB. Saat ini akses jalan kembali bisa dilalui kendaraan," jelasnya.
Selain di Sikelir, longsor juga mengancam permukiman warga di komplek Perum Graha Banjarmangu. Tebing yang berada di jalan provinsi ini longsor pada Rabu (23/1) malam. "Kami terkejut dengan suara gemuruh akibat batu talud yang terlepas," kata Muji Pras warga setempat.
Dia menyebut peristiwa ini berlangsung sangat cepat. Saat itu banyak warga yang telah terlelap tidur. "Longsor terjadi sekitar pukul 22:15 WIB," jelasnya. Menurut dia, longsor ini merupakan yang kelima kalinya terjadi.
Ketua RT 9 Perum Graha Banjarmangu Heru mengatakan kejadian ini membuat warga khawatir. "Baru saja kami membangun tebing secara bergotong-royong, sekarang terjadi lagi di persis di sebelahnya," jelasnya. (drn)