Batik Gumelem Kesulitan Pemasaran

Selasa 06-11-2018,09:21 WIB

Sejumlah warga Gumelem sedang membatik. ISTIMEWA BANJARNEGARA - Perajin Batik Gumelem mengeluhkan kendala dalam pemasaran produknya. Hal ini menyebabkan usaha mereka sulit berkembang. "Saya punya unek-unek, bagaimana agar Batik Gumelem dikembangkan dan diperkenalkan lebih luas," kata perajin Batik asal Desa Gumelem Kulon Kecamatan Susukan, Isriah. Menurut dia, kerajinan Batik Gumelem adalah usaha yang sudah berlangsung turun-temurun. "Batik Gumelem adalah asli peninggalan Kademangan," ujarnya. Hingga saat ini, Batik Gumelem masih ditekuni oleh ibu-ibu di wilayah tersebut. Baca: Truk Mundur, Sikat Tiga Sepeda Motor Benda Mencurigakan Bikin Geger Warga Penyelenggara Lelang Unsoed Harus Bertanggung Jawab Pembatik lain asal Desa Gumelem Wetan Kecamatan Susukan, Turyati mengatakan, saat ini batik yang beredar di Banjarnegara kebanyakan berasal dari Pekalongan. Sedangkan pangsa pasar Batik Gumelem masih terbatas. Sebab harganya terbilang mahal, antara Rp 300 ribu sampai Rp 600 ribu per lembar kain. "Saat ini yang beli orang tertentu saja. Masih jarang orang Banjarnegara yang membeli Batik Gumelem," kata dia. Untuk produksi, masih di bawah 100 lembar kain batik per bulan. Menurut dia, harga Batik Gumelem lebih tinggi sebab prosesnya lebih rumit dan lama. Batik Gumelem merupakan batik tulis yang dikerjakan secara manual. Untuk pewarnaanya bisa mencapai 20 kali celup. "Kalau pakai pewarna alam bisa sampai 20 kali pencelupan. Setiap celupan nunggu sampai airnya tidak netes," ungkapnya. (drn)

Tags :
Kategori :

Terkait