Pasar Sayur Banjarnegara sepi pembeli. DARNO/RADARMAS
BANJARNEGARA - Para pedagang di Pasar Sayur Banjarnegara mengeluhkan sepinya pembeli. Akibatnya, omzet pun menurun drastis, terutama pedagang yang berjualan di lantai bawah
"Omzetnya menurun sampai 80 persen. Kalau sekarang sepinya kebangetan," kata seorang pedagang, Risyanto saat ditemui di pasar, Kamis (11/10).
Menurut dia, bulan-bulan seperti ini memang biasanya sepi. Namun kali ini jauh lebih sepi dibandingkan tahun sebelum-sebelumnya.
Menurut dia, hal ini disebabkan banyaknya pedagang yang mangkal di tepi jalan. Kebanyakan pembeli memilih belanja disitu. Sebab lebih cepat dan mudah. Kalaupun harus parkir, tidak perlu berjalan jauh masuk ke pasar.
Menurut dia, kondisi pasar yang sepi ini sudah terjadi sekitar setengah tahun yang lalu. "Sudah enam atau tujuh bulan yang lalu. Malah kalau di bawah lebih sepi," keluhnya sambil menceritakan pengalamannya berjualan di lantai satu.
Pedagang lainnya Suratin juga mengeluhkan kondisi pasar yang sepi ini. Menurut dia, omzet menurun drastis karena persaingan yang ketat.
Misalnya, dia membeli daun bawang seharga Rp 3 ribu per ikat. Namun ada pedagang yang mengecerkan dengan harga dia beli. Kerugian di ambang mata. Sebab muncang merupakan sayuran yang tidak awet. "Muncang nyawanya cuma sebentar. Kalau sudah disortir paling jadi setengah kilo," ujarnya.
Pedagang lainnya Narto menyatakan omzetnya turun sampai 70 persen. Penghasilannya menurun, sehingga untuk nafkah untuk keluarga berkurang. "Ya dicukup-cukupkan," lanjut Pedagang asal Pagentan ini. (drn)