DIKERUK -Waduk Mrica bakal dikeruk. DARNO/RADARMAS
BANJARNEGARA - Waduk Panglima Besar Soedirman atau Waduk Mrica bakal dikeruk untuk mengurangi sedimentasi. Dengan pengerukan ini diharapkan umur operasional waduk akan lebih lama.
“Kita sudah mendapatkan izin lingkungan dari Gubernur Jateng. Dalam proses. Rencananya akan dilakukan pengerukan," papar Manajer Enjiniring UP Mrica Dwi Hantoro Sutomo P, Selasa (25/9).
Dia mengatakan pengerukan ini ada ada tata caranya. Setelah diambil dari waduk lalu diendapkan.
Dijelaskan, sedimentasi yang masuk ke waduk per tahun rata-rata 4,2 juta meter kubik. Meskipun jumlahnya fluktuatif setiap tahun. Misalnya saat terjadi longsor Jemblung, maka jumlah sedimentasi yang masuk ke waduk meningkat. Sedangkan total sedimentasi yang ada di waduk saat ini sekitar 118 juta meter kubik. Rencana pengerukan ini tidak mengeruk seluruh sedimentasi. Targetnya yaitu 2,6 juta meter kubik yang direncanakan akan diambil dalam kurun setahun.
Pengerukan ini direncanakan menggunakan skema saling menguntungkan. Sedimentasi yang diangkat dari waduk akan dijadikan bata merah. Nantinya bata merah ini akan dijual. Sehingga mengurangi biaya pengerukan.
Adapun target produksi listrik tahun ini sebesar 1.024 GWH. Sedangkan realiasainya diperkirakan 926 GWH. Penyebabnya lantaran musim kemarau. Sehingga volume air yang masuk ke waduk menurun. Musim kemarau juga berpengaruh pada operasional turbin.
Bila saat musim penghujan bisa beroperasi 24 jam. Kini diopersikan pada saat beban puncak. Tiga sampai empat jam per hari. Sehingga ketinggian atau elevasi air bisa dipertahankan pada 229 meter. Sebab Waduk Mrica harus mampu mendukung kebutuhan listrik Jawa, Madura, Bali (Jamali) jika sewaktu-waktu dibutuhkan. (drn)