DITANAMI : Hutan terbis sudah mulai ditanami tanaman keras, sehingga petani kentang harus meninggalkan lokasi tersebut. DARNO/RADARMAS
BANJARNEGARA - Petani harus siap siap meninggalkan blok Terbis hutan Perhutani di perbatasan Banjarnegara - Batang. Deadlinenya yakni ketika tanaman keras yang ditanam perhutani tingginya sudah mencapai 2 meter.
"Sekarang sudah ditanami lagi. Petani tidak boleh menanam kentang lagi kalau tanamannya sudah dua meteran," papar Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Lingkungan Dataran Tinggi Dieng, Zaenal Abidin kemarin.
Perhutani di blok Terbis kini sudah ditanami dengan berbagai tanaman keras, antara lain pinus, ekaliptus dan puspa. Lahan ini sebeblumnya dirambah petani untuk alih fungsi menjadi lahan kentang.
Pembukaan lahan di blok Terbis ini dinilai merugikan warga. Sebab merusak lingkungan dan membuat mata air kering ketika kemarau. Warga sekitar merasa keberatan dengan aktivitas perambahan hutan tersebut. Sebab merusak lingkungan dan membuat mata air kering ketika kemarau.
Awalnya, evakuasi dilakukan secara spontan. Namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya dilakukan secara perlahan. "Advokasi kita seperti itu. Awalnya spontan harus keluar," ungkapnya. Dia memperkirakan tanaman di blok Terbis ini akan memiliki tinggi dua meteran tiga sampai empat tahun mendatang.
Dia menyebut lahan yang kini sudah ditanami kembali berkisar 45 hektar. Sedangkan petani yang harus meninggalkan lahan yang sempat dibuka untuk tanaman kentang, berkisar 40 petani. (drn)