Alsintan dari Korea Masih Mangkrak

Sabtu 14-07-2018,10:45 WIB

MEMBAJAK SAWAH Petani masih mengandalkan traktor untuk mengolah tanah di areal persawahan untuk mempercepat kinerja. (Heru Sugeng/Radar banyumas) BANJARNEGARA-Penggunaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) masih belum optimal untuk meningkatkan modernisasi kinerja petani. Sakag satunya Alsintan bantuan dari Korea Selatan yang hingga saat ini belum mulai digunakan sejak diterimanya pada tahun 2012 lalu. Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara Totok Setya Winarna mengatakan, pemkab mendapatkan bantuan alsintan modern lengkap dari Korea Selatan. Namun alat tersebut belum digunakan. "Belum digunakan," ungkapnya. ”Kemarin saya bersama Pak Bupati meninjau kondisi alat tersebut yang masih tersimpan di kompleks BPP Purwanegara,” kata Totok. Padahal, pemanfaatan alsintan tersebut bisa mengoptimalkan produksi pertanian di wilayah tersebut, mengingat akan mempercepat proses pengerjaan. Bantuan alsintan yang diterima cukup lengkap dari sebelum tanam hingga pascapanen, antara lain berupa alat persemaian, pengolah tanah, alat tanam padi, dan mesin pemanen padi. Selain itu, juga ada alat pengering gabah dengan kapasitas sekitar 7,5 ton. ”Alat tersebut bisa mengeringkan gabah basah dari panen menjadi siap giling dalam waktu 7 jam sehingga akan banyak menghemat waktu," ujarnya. Karena itu, pihaknya dalam waktu dekat akan mengupayakan skema pemanfaatan berbagai alat dan mesin pertanian modern tersebut. Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono meminta agar Dinas Pertanian dan Perikanan menyusun program untuk pemanfaatan berbagai alsintan modern untuk meningkatkan produksi pertanian. Peralatan tersebut sangat bermafaat untuk mempercepat kegiatan produkti tani, apalagi dengan berkurangnya jumalah petani saat ini. ”Saya minta alat itu bisa dimanfaatkan petani, jangan sampai mangkrak,” tuturnya.(her)

Tags :
Kategori :

Terkait