Serangan Bun Upas Meluas

Jumat 13-07-2018,09:49 WIB

Petani Pasang Paranet BANJARNEGARA-Munculnya kembali bun upas atau fenomena membekunya embun, Kamis (12/7) di wilayah Dieng, membuat para petani melakukan upaya untuk meminimalisir kerusakan tanamanya dengan memasang paranet. Pemasangan paranet ini berfungsi untuk mengurangi ketebalan embun yang membeku menutupi daun atau batang tanaman. Meskipun, tetap saja kerusakan tidak dapat dihindarkan, lebih cenderung memperkecil skalanya. Petani Kentang di Desa Karangtengah Kecamatan Batur, Nani Faida mengungkapkan, sebagian tanamanya mengering akibat adanya bun upas, sehingga akan mempengaruhi hasil panenya nanti."Kalau mengering ya ada kemungkinan masih bisa hidup meskipun hasilnya jelek," kata Nani. MULAI RUSAK: Petani melindungi tanamannya dari serangan bun upas dengan memasang paranet. (HERU SUGENG/RADARMAS) Bahkan, menurutnya, untuk sebagian tanaman yang sudah gosong dan berwarna hitam sudah tidak ada harapan lagi untuk dipanen. Pengamat BMKG Banjarnegara, Widi Harissandi menyampaikan, fenomena bun upas kali ini memang mendahului perkiraanya, atau dapat dikatakan datang terjadi lebih awal daripada tahun-tahun sebelumnya. "Biasanya mulai akhir Juli baru mulai terlihat ada bun upas. Fenomena yang mendadak ini memang banyak merugikan lahan garapan milik petani yang tidak menyangka akan terjadi lebih awal," katanya. Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banjarnegara, Totok Setia Winarna menyebutkan, jumlah kerusakan lahan pertanian akibat bun upas mencapai 13 Hektare, untuk kategori parah. "Untuk kerusakan yang sedang, seperti hanya menguning itu lebih luas lagi," terang Totok. Dia menghimbau, kepada para petani untuk melakukan upaya sedapat mungkin untuk meminimalisir resiko, seperti memasang paranet.(her)

Tags :
Kategori :

Terkait