BANJARNEGARA - Tanjakan Desel di Dusun Bilungan Desa Paweden Kecamatan Karangkobar akhirnya dibuka sejak kemarin. Meskipun demikian, tonase kendaraan yang melintas dibatasi. Jalan tersebut terputus sejak sebulan yang lalu karena longsor.
JALAN DIBUKA : Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono membuka jalan Paweden setelah dirigid beton tiga hari yang lalu. (Darno/Radarmas)
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan tonase kendaraan dibatasi maksimal tujuh ton. Perkecualian bagi truk tanki pengangkut BBM dan elpiji. "Untuk tangki Pertamina yang mengangkut BBM ke Karangkobar dan Dieng serta elpiji kami persilahkan lewat," kata dia usai tasyakuran kecil pembukaaan jalan tersebut, Minggu (11/3).
Putusnya jalan sangat merugikan masyarakat Banjarnegara di wilayah utara. Putusnya jalan tidak hanya membuat harga BBM dan elpiji melonjak. Namun berdampak luas kepada sektor lain. "Putusnya jalan menyulitkan anak-anak sekolah dan pegawai kantoran. Selain itu juga membuat harga kebutuhan pokok naik," ungkapnya. Sebab jalur distribusi menjadi lebih panjang dan biayanya membengkak.
Dia menaksir kerugian akibat putusnya jalan ini mencapai miliaran Rupiah. "Sederhananya satu hari katakanlah kerugiannya Rp 150 juta. Karena sudah satu bulan kerugiannya Rp 4,5 miliar," ungkapnya.
Budhi mengatakan jalan bisa dilalui kendaraan setelah dirigid beton tiga hari yang lalu.
"Karena masyarakat sangat membutuhkan jalan bisa segera digunakan, penggarapannya kami kebut," ungkapnya. Namun masih diterapkan sistem buka tutup. Sebab lebar jalan yang dirigid beton empat meter.
Budhi mengapresiasi semua pihak yang telah bergotong-royong membangun jalan ini. "Terima kasih Pak Dandim, Bu Kapolres segenap Forkompinda dan Forkompinca Karangkobar dan Banjarmangu serta relawan yang telah membantu perbaikan jalan ini," ujarnya. (drn)