BANJARNEGARA - Kecelakaan lalu-lintas menurunkan produktivitas kerja, terutama kecelakaan (laka) yang menyebabkan korban menderita cacat seumur hidup.
Untuk menekan fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas, polisi mencanangkan tahun 2017 sebagai tahun keselamatan berlalu lintas.
SANTUNAN : Kapolres Banjarnegara, AKBP Nona Pricillia Ohei memberikan santunan kepada korban kecelakaan yang mengalami cacat.
Kapolres Banjarnegara, AKBP Nona Pricillia Ohei mengatakan, berdasarkan riset badan kesehatan dunia WHO, angka kematian akibat kecelakaan didunia mencapai 1,24 juta jiwa setiap tahunnya.
Indonesia menduduki peringkat kelima kematian akibat kecelakaan lalulintas.
"Kecelakaan menurunkan tingkat produktifitas kerja seseorang jika menimbulkan cacat seumur hidup. Angka pengangguran naik dan lebih jauh lagi menyebabkan kemiskinan. Maka dari itu, keselamatan berlalu lintas sangat penting," kata Nona saat Pencanangan Tahun Keselamatan Untuk Kemanusiaan di Alun-alun Banjarnegara, Minggu (30/7) pagi.
Menurut dia, untuk meningkatkan keselamatan berlalu-lintas, perlu ditingkatkan budaya berkendara secara aman atau safety riding.
Sebab bila berkendara secara ugal-ugalan, tidak hanya membahayakan diri sendiri. Namun juga pengguna jalan yang lain.
Korban kecelakaan lalu-lintas dari Purwanegara, Evi mengatakan berkendara secara ugal-ugalan sangat membahayakan. "Apalagi jika sambil mengonsumsi obat-obatan atau alkohol," kata dia. (drn/din)