Permudah Ekspor Produk UMKM Lewat Agregator

Rabu 24-02-2021,13:32 WIB

JAKARTA - Untuk mempermudah produk UMKM masuk pasar mancanegara, maka diperlukan agregator. Cara tersebut dipastikan dapat mendorong pertumbuhan sektor UMKM secara global. Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM)Teten Masduki menegaskan, bahwa langkah tersebut adalah solusi jangka pendek yang bisa dilakukan saat ini di tengah pandemi Covid-19. "Biasanya UMKM kalau ekspor dengan jumlah dan permintaan yang kecil-kecil itu, kendalanya di biaya logistik. Akibatnya tidak kompetitif. Sehingga solusinya adalah melalui agregator," kata Teten kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (23/2). https://radarbanyumas.co.id/ekspor-diramal-positif-di-2021/ Sejauh ini, ungkap Teten, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pengusaha eksportir untuk mengakomodir sebagai agregator pada ekspor produk-produk UMKM tersebut. "Jadi sistemnya, kalau pengimpornya kecil-kecil (jumlah barang sedikit), maka kita mengirimnya secara borongan, dengan agregator itu yang memfasilitasi UMKM untuk mengumpulkan produk ekspor mereka," tutur Teten. Disinggung soal sertifikasi produk yang rumit, khususnya untuk produk pertanian, perkebunan dan perikanan yang harus mengantongi 21 sertifikat untuk bisa ekspor ke Eropa dan Amerika, lanjut Teten, hal itu bisa diatasi melalui jalinan kemitraan dengan koperasi atau asosiasi maupun eksportir lainnya yang sudah memiliki sertifikat produk tersebut. https://radarbanyumas.co.id/perbankan-keruk-cuan-di-musim-pandemi-covid-19/ "Sudah kita dorong itu dan UMKM mau. Jadi UMKM tidak harus urus lagi sertifikatnya. Ini akan kita coba," ucapnya. Mengenai masalah pembiayaan, Teten menyebut bahwa para eksportir produk UMKM itu bisa memanfaatkan jasa Bank Exim, lembaga penjaminan dan pembiayaan ekspor untuk pembiayaan ekspor mereka. "Kami sudah ada komunikasi dengan mereka (lembaga ekspor impor) untuk lebih fokus terhadap produk-produk UMKM mana yang perlu kita biayai, bahkan bila perlu mereka (UMKM) bisa memanfaatkan resi gudang di luar negeri," ungkapnya. Dikatakan dia, hal tersebut dipelajari dari UMKM Cina, mengapa produk UMKM mereka bisa kompetitif di pasar global. "Ini karena mereka kirim (produk) enggak satu per satu, tapi sudah dikonsolidasikan ke Pusat Logistik Berikat (PLB) kita dalam jumlah yang besar, baru kalau ada yang beli, itu barang baru keluar, sehingga biaya logistik murah," jelasnya. Di sisi lain, lanjut Teten, dalam jangka pendek pihaknya akan menggandeng marketplace atau e-commerce, agar produk UMKM lokal bisa masuk pasar digital di luar negeri. "Ini kita harus manfaatkan juga dan saya kira mereka akan memberikan kita informasi tentang produk apa yang mereka perlukan," sebutnya. Terpisah, Ketua Asosiasi UMKM Indonesia Ikhsan Ingratubun mengapresiasi upaya yang ditempuh pemerintah untuk membantu produk UMKM go internasional. Dia berharap, tiga solusi yang ditawarkan pemerintah itu bisa benar-benar dijalankan dan pemerintah mau membantu mengkonsolidasikan hal itu. Saat ini, sebut dia memang masih ada kendala yakni produk UMKM Indonesia masih kalah bersaing dengan buatan asing. Menurut dia, efektivitas logistik, memang menjadi salah satu kunci sukses dari produk UMKM. "Logistik dan mata rantai pengiriman barang jadi masalah memang, jika itu saja bisa diatasi, maka tantangan-tantangan lain seperti masalah sertifikat dan perizinan, bisa diselesaikan melalui penguatan kelembagaan," ujar Ikhsan kepada FIN, kemarin. (git/din/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait