BANJARNEGARA – Perjalanan mudik yang lama dan melelahkan meningkatkan resiko kehamilan. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banjarnegara membentuk Posko Mudik Ibu Hamil.
Biaya perawatan di posko ini gratis. Namun hanya khusus bagi ibu hamil yang sedang dalam perjalanan mudik. Sedangkan ibu hamil yang tinggal di Banjarnegara, dikenakan tarif sesuai Perda.
PANTAU : Wabup Banjarnegara memantau ruang bersalin dan berbincang dengan kepala Puskesmas dan bidan yang bertugas.
Kepala DKK Banjarnegara, Ahmad Setiawan mengatakan layanan ibu hamil yang sedang mudik ini bebas biaya.
"Gratis ini berlaku bagi ibu hamil yang berobat ketika dalam perjalanan mudik. Bukan ibu yang berdiam di rumah," kata dia. Pelayanan yang digratiskan, yaitu semua pembiayaan yang berkaitan dengan perawatan dan penanangan ibu hamil di luar kelahiran.
Sedangkan tindakan kelahiran bayi dikenakan biaya sesuai tarif biasa. Dikatakan, posko ini dibuka dari H-7 sampai dengan H+7 lebaran di semua Puskesmas di Banjarnegara.
Menurut dia, posko ini awalnya hanya didirikan di delapan Puskesmas. Namun dalam perkembangannya, seluruh Puskesmas di Banjarnegara ingin ikut mendirikan posko serupa.
Wakil Bupati Banjarnegara, Syamsudin mengatakan, posko semacam ini baru pertama kalinya dibentuk.
"Sehingga saya ingin mengecek kesiapannya secara langsung," kata dia saat meninjau Posko Ibu Hamil Mudik di Puskesmas Bawang I, kemarin.
Menurut dia, Puskesmas yang berada di tepi jalan mudah diketahui pemudik. Namun lain halnya dengan Puskesmas yang tidak ebrada di tepi jalur mudik. Misalnya di Puskesmas Purwanegara I dan Puskesmas Mandiraja I.
"Untuk Puskesmas yang tidak berada di jalur utama, harus diberi papan petunjuk," kata dia. Menurut dia, posko ini tidak hanya penting untuk memastikan keselamatan ibu hamil. Namun juga dengan bayi yang dikandungnya. (drn/din)