BANJARNEGARA – Suasana Terminal Induk Banjarnegara dikagetkan dengan kedatangan 25 personel anggota Polri lengkap dengan senjata laras panjang dan rompi anti peluru, Minggu (11/6).
Mereka datang untuk melakukan razia. Razia yang dilakukan mendadak ini, dimaksudkan untuk menekan aksi kriminalitas saat Ramadan.
OPERASI : Tim Sabhara Polres Banjarnegara melakukan operasi premasnisme di Terminal Induk Banjarnegara, Minggu (11/6). Selain mengecek situasi terminal, polisi juga menyisir seluruh bus yang masuk terminal.
Kasat Sabhara Polres Banjarnegara AKP Ag Ktisdwiantoro mengatakan, operasi premanisme dilakukan di beberapa titik keramaian seperti terminal serta Pasar Induk Banjarnegara.
“Kami juga masuk ke bus-bus dan halte bus untuk mencari orang-orang yang mencurigakan. Misalnya copet dan kejahatan lainnya,” kata dia.
Meski tidak menemukan orang atau penumpang yang dicurigai preman atau copet, namun operasi tersebut akan terus dilakukan selama Ramadan. Hal ini bertujuan agar mampu memberi rasa aman saat Ramadan.
“Kami akan terus melakukan operasi premanise di titik-titik keramaian. Tidak hanya di pusat kota, namun juga di beberapa kecamatan lain,” ujarnya.
Sebab menurutnya, semakin mendekati lebaran, tingkat kriminalitas meningkat. Dia menghimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan di temapt tinggalnya masing-masing.
“Sebelum meninggalkan rumah untuk salat terawih atau aktifitas lain untuk mengecek perabotan rumah. Misalnya, matikan kompor, cek pintu dan jendela serta mematikan listrik yang tidak perlu,” tambahnya.
Kasat Reskrim Polres Banjarnegara, AKP T Sapto Nugroho mengungkapkan, selama Ramadan banyak kasus kriminalitas lantaran kebutuhan cenderung naik. Untuk itu, seluruh anggotanya diminta meningkatkan patroli selama Bulan Ramadan
“Jam-jam rawan itu saat salat terwawih. Biasanya rumah kosong sehingga dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggungjawab. Makanya saya minta untuk terus menjaga diri dan rumah saat jam-jam rawan,” kata dia. (uje/din)