Presden Buruk Pengelolan APBD
BANJARNEGARA - Sejumlah aset gedung yang dibangun dengan dana APBD dalam kondisi mangkrak. Misalnya saja eks gedung Pabrk Gula Mini (PGM) yang terletak di Desa Kedawung Kecamatan Susukan dan PLTMH di Desa Gumiwang Kecamatan Purwanegara.
MANGKRAK : Seorang pencari ikan sedang menjaring ikan di dekat PLTMH Gumiwang yang saat ini dalam kondisi mangkrak (Darno/Radarmas)
Kondisi ini sangat disayangkan kalangan dewan. Apalagi kedua bangunan tersebut terletak di tepi jalan nasional. Wakil Ketua Komisi II DPRD Banjarnegara, Galih Pamungkas mengatakan, keberadaan aset yang mangkrak bisa menjadi preseden buruk dalam pengelolaan APBD di Banjarnegara.
Di saat masih banyak problem yang harus diatasi seperti kemiskinan, justru anggaran yang ada tidak dimanfaatkan secara optimal.
Menurut Galih, aset yang sudah terlanjur dibangun seharusnya tidak boleh dibiarkan mangkrak begitu saja. Namun harus dicari caranya agar bisa dimanfaatkan.
Misalnya bangunan eks PGM Kadawung bisa dimanfaatkan untuk sentra industri kreatif atau untuk kegiatan plasma pabrik rambut palsu. Alternatif lain bisa digunakan untuk gedung serba guna atau gedung olahraga indoor.
Sedangkan PLTMH Gumiwang, sebaiknya dikaji apakah masih memungkinkan jika dimanfaatkan. Sebab terjunan airnya terlalu rendah, sehingga arus air yang digunakan untuk memutar turbin kurang kuat.
Menurut dia, adanya bangunan yang mangkrak menunjukkan sisi perencanaan dan pelaksanaan anggaran yang kurang matang. "Mestinya feasibilty study dimaksimalkan sebelum membangun sesuatu," tegasnya.
Anggota Komisi II DPRD Banjarnegara, Edi Santosa, meminta agar eks PGM Kedawung dimanfaatkan. Sedangkan terkait PLTMH Gumiwang, sebelum membangun sesuatu DED-nya dirancang lebih profesional.
"Sehingga tidak gagal di pelaksanaan karena perencanannya yang kurang matang," paparnya. Sebab sebelumnya terjadi kasus yang sama, yaitu PLTMH Luwung Kecamatan Rakit yang juga mangkrak. (drn/din)