- Ratusan Lainya Terancam
- Tanah Bergerak di Kaliajir
BANJARNEGARA– Ratusan warga Dusun Bulukuning, Desa Kaliajir, Kecamatan Purwanegara terus was-was. Terutama saat hujan turun. Jumlah rumah rusak akibat tanah gerak pun terus bertambah.
Salah satu warga Dusun Bulukuning Desa Kaliajir Karmini mengatakan tanah gerak di wilayahnya terjadi sejak tiga tahun lalu. Namun akibat curah hujan yang masih tinggi hingga saat ini, kondisi rumah warga semakin parah.
“Kerusakannya beragam. Ada yang rumahnya sampai miring, ada juga yang retak-retak di tembok maupun di lantai,” ungkapnya, Selasa (28/2).
Saat turun hujan, ia bersama keluarganya terpaksa harus mengungsi ke rumah saudaranya yang lebih aman, terutama saat hujan di malam hari. Padahal saat ini, hampir setiap malam selalu hujan di daerah tempat tinggalnya.
“Saya berharap agar ada tindaklanjut soal kondisi rumah warga di sini,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Desa Kaliajir Zaenal Arifin mengatakan, pergerakan tanah di daerahnya masih terus terjadi hingga saat ini. Hal ini dipicu tingginya curah hujan dan membuat jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan terus bertambah.
“Untuk rumah yang terancam sekitar 100 rumah di Dusun Bulukuning. Tetapi yang kondisinya sudah rusak sebanyak 41 unit rumah,” sebut dia.
Dikatakan, keruskan ini meliputi dinding dan lantai rumah retak-retak, beberapa lantai rumah amblas dan beberapa rumah miring sehingga rawan roboh. Menurut Arifin, meski hingga saat ini tidak ada korban jiwa, namun kerugian material terus dialami warga.
Ia mengaku sudah melaporkan kondisi rumah warga ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD sekitar dua tahun lalu. Arifin beserta warga setempat berharap segera ada penanganan dari BPBD untuk melakukan relokasi rumah warga yang mengalami kerusakan.
“Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, warga terpaksa memilih mengungsi jika turun hujan. Bahkan sebagian warga memilih mengosongkan rumahnya untuk pindah ke tempat yang lebih aman,” ungkapnya. (uje/acd)