SAMBUNG AKSES: Warga melakukan kerja bakti membuat jembatan darurat dari kayu, Selasa (19/7) (BPBD untuk Radarmas)
CILACAP - Warga Desa Palugon Kecamatan Wanareja melakukan gotong royong memperbaiki jembatan penghubung antara desa yang ambruk, Sabtu (16/7) dini hari. Jembatan sepanjang 6 meter dang tinggi 4 meter itu rusak akibat hujan deras yang turun sejak Jumat (15/7) lalu.
Kerugian atas ambruknya jembatan tersebut mencapai Rp 200 juta. Bahkan. putusnya akses tersebut menyebabkan aktivitas warga di Desa Palugon terganggu.
Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Wijonardi, jembatan tersebut merupakan akses vital warga dan menghubungkan antar dua desa.
"Jembatan ini menghubungkan Desa Palugon dan Malabar. Tiang-tiang penyangga ambruk karena tidak kuat menahan debit air yang deras," kata dia, Selasa (19/7).
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun ambruknya jembatan tersebut menganggu perekonomian warga. Soalnya, daerah tersebut merupakan pusat perekonomian warga seperti area pertanian, pertenakan hingga perkebunan.
"Kalau tidak diperbaiki memang akan sangat menganggu aktivitas perekonomian warga," ujarnya.
https://radarbanyumas.co.id/plang-pembatas-pun-jadi-jembatan-penyeberangan-darurat/
Untuk itu, warga setempat melakukan kerja bakti membuat jembatan darurat dari kayu. Sehingga kini, jembatan darurat tersebut sudah bisa dilalu oleh warga. Namun, jembatan darurat tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja.
"Kekuatan jembatan diperkirakan bertahan hingga dua bulan saja dan hanya dapat dilalui kendaraan roda dua. Soalnya beban menahannya hanya 0,5 ton saja," kata dia. (ray)