Mengenal Imam Ulo Asal Desa Danasri, Nusawungu, Ternak Hingga Miliki 50 Ekor Ular King Kobra

Rabu 13-07-2022,09:50 WIB

JAGO : Imam (kiri) bersama anak dan rekannya memperlihatkan ular peliharaannya. Imam untuk Radarmas Namanya Imam Mansyur. Dia pria asal Desa Danasri Kecamatan Nusawungu. Namun, Imam menambahkakan kata ulo dibelakang nama depannya. Ulo artinya ular. Bukan tanpa sebab, Imam mengaku sangat mencintai hewan melata nan berbisa ini. RAYKA DIAH - Nusawungu, Cilacap Di rumahnya yang berada di Desa Danasri, Imam sudah 10 tahun memiliki ternak ular. Bahkan hingga kini, dia sudah memiliki lebih dari 50 ekor ular jenis King Kobra, Kobra Jawa, dan Piton. Imam menuturkan, ternak ular ini bermula dari keinginannya mengedukasi warga tentang keanekaragaman jenis ular yang ada di Indonesia. Tidak semua ular berbahaya. Asal melakukan penanganan yang tepat, maka hewan berbisa ini jadi tidak berbahaya. "Banyak jenis ular di Indonesia. Masyarakat kita tidak banyak yang tahu jenis ular dan fakta-fakta tentang ular. Seperti bagaimana cara penanganannya bila terkena gigitan, atau bahkan cara menangkapnya," kata dia. Imam menceritakan bagaimana dia mulai menyukai hewan liar itu. Awalnya, saat tinggal di hutan Sumatera sekitar tahun 1980. Kala itu, dia harus berdampingan dengan berbagai macak hewan termasuk ular. Maklum saja, rumahnya berada di tengah hutan. "Waktu itu, saya sering sekali dikejar-kejar ular. Terus dari situ saya memberanikan diri belajar cara mengatasi ular," kata dia. Sepulangnya ke Cilacap di tahun 2010, Imam mulai melakukan hobinya ternak ular di halaman belakang rumah. Mulai dari lima ekor, dan kini menjadi 50 ekor dari berbagai jenis dan ukuran. "Saat ini ada 12 ekor jenis King Kobra dan sisanya jenis Kobra Jawa dan Piton," ujarnya. Bukan asal ternak, Imam juga menjalankan misinya mengedukasi masyarakat terkait dengan ular. Tidak hanya menggunakan media Youtube namun ia juga melakukan pertunjukan yang mencuri perhatian warga. https://radarbanyumas.co.id/ngeri-leher-pria-ini-dililit-ular-nyaris-tak-bisa-nafas/ "Dari sinilah kami memberikan edukasi secara langsung kepada masyarakat dengan berinteraksi langsung dengan ular miliknya. Biasanya warga hingga anak-anak sekolah juga sering berkunjung untuk mengenal langsung ular dan tentunya dengan pengawasan," kata dia. Imam ikut komunitas untuk bisa saling bertukar pikiran mengenai serba-serbi ular. Dia berjanji terus menjalankan misinya, dengan harapan warga bisa teredukasi. “Atraksi ular sebenarnya untuk menarik agar masyarakat mau mendengar edukasi kita. Soalnya jika hanya dikasih tahu, belum tentu mereka paham,” kata dia. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait