Gusar Liat Iklan Jual Beli Telur Penyu di Medsos

Senin 04-07-2022,18:15 WIB

BERSAMA ANAK : Jumawan saat berusaha 'menyelamatkan' telur penyu yang berada di Pantai Sodong Adipala, Sabtu (2/7). (Foto Dokumentasi Jumawan untuk Radar Banyumas) Deburan ombak kencang. Buih gelombangnya menyapu pasir. Dia berjongkok kemudian mengambil telur-telur penyu yang berada di Pantai Sodong Adipala. Lelaki itu ditemani anaknya, saat menyelamatkan telur-telur penyu itu. RAYKA DYAH- Cilacap Jumawan yang Tergerak Selamatkan Penyu Lelaki itu ialah Jumawan. Bisa dibilang Jumawan sosok pahlawan. Bukan pahlawan yang berjuang di medan perang. Tapi pahlawan bagi kelestarian di alam sekitar. Semua berawal dari kegusarannya melihat iklan yang menawarkan telur penyu di media sosial. Jumawan akhirnya membuat komunitas konservasi penyu pertama di Kabupaten Cilacap bernama Nagaraja. Sudah dari tahun 2015 komunitas ini berdiri. Mereka membuat penangkaran hingga patroli rutin di pinggir pantai. Apalagi, pesisir pantai Cilacap bagian Selatan ini, dulunya menjadi tempat pendaratan berbagai jenis penyu untuk bertelur. Pria, yang juga berprofesi sebagai kaur di Desa Karangbenda Adipala ini, rela merogoh koceknya sendiri. Itu untuk merawat penyu dan melepaskan kembali binatang itu ke habitat liarnya. "Populasi hewan itu kini semakin menurun. Salah satunya akibat pengambilan telurnya oleh masyarakat guna dikonsumsi. Bahkan pada pertengahan 2019 lalu, jual beli dilakukan secara terang-terangan melalui media sosial seperti Instagram," kata dia. Jumawan kemudian memantapkan diri berusaha menyelamatkan telur penyu yang ditawarkan melalui media sosial. https://radarbanyumas.co.id/konservasi-penyu-pantai-sodong-cilacap-jadi-wisata-edukasi/ "Waktu itu sudah malam, saya langsung menuju ke rumah orang yang menjual. Tenyata dari 100 telur penyu yang ditawarkan, tinggal 50 saja. Akhirnya saya beli semuanya dan saya bawa menggunakan ember yang telah terisi pasir laut," katanya. Seusai memperoleh telur-telur penyu tersebut, Jumawan mencari lokasi untuk menanam ember yang berisi telur-telur penyu. Ia kemudian membuat lubang sedalam 40 sentimeter sebagai tempat telur penyu agar bisa menetas. BERSAMA ANAK : Jumawan saat berusaha 'menyelamatkan' telur penyu yang berada di Pantai Sodong Adipala, Sabtu (2/7). (Foto Dokumentasi Jumawan untuk Radar Banyumas) "Kalau di taruh dipinggir laut saja, takutnya malah ada yang jahil diambil dan dijual belikan lagi, atau bahkan di konsumsi karena dipercaya telur penyu bisa untuk meningkatkan stamina," ujar Jumawan. Dari proses penetasan hingga pemeliharaan tukik, Jumawan mengaku belajar secara otodidak. Jumawan yang melaporkan temuannya ke Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Cilacap, mendapat sokongan dari lembaga itu. "Saya mengatakan ke BKSDA, bahwa setiap tahun banyak penyu yang mendarat dan bertelur, sehingga harus diselamatkan telur-telurnya," kata dia. Bahkan kini, bersama stakholder, Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja sudah memiliki tempat yang representatif untuk pemeliharaan. Tak sedikit dari masyarakat Cilacap datang untuk berwisata dan belajar. "Kami juga memberikan penyuluhan bagi anak-anak usia dini serta para nelayan di sepanjang pantai Cilacap," kata Jumawan Usaha kerasnya membuahkan hasil. Kini para nelayan sudah sadar kalau mereka menemukan telur penyu langsung menghubunginya. Tak hanya itu, akibat kepeduliannya terhadap hewan langka ini, Jumawan berkesempatan bertemu Presiden Joko Widodo saat kunjungannya ke Cilacap. Mereka melepasliarkan sejumlah tukik atau anak penyu bersama dengan anak-anak di Kecamatan Adipala. "Saya berharap masyarakat terutama anak-anak yang sudah kami edukasi bisa termotivasi untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. Karena kita juga bagian dari edukasi penyelamatan dan pelestarian penyu,”tandasnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait