Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga, BMKG: Hujan Hingga Akhir Juni

Sabtu 25-06-2022,18:41 WIB

PASCA KEJADIAN : Seorang relawan sedang menebang pohon yang menimpa rumah warga di Desa Wlahar, Adipala, Jumat (24/6). (M TAMRIN UNTUK RADARMAS) RADARBANYUMAS, CILACAP - Merujuk pada prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), untuk wilayah Kabupaten Cilacap dalam pekan ini masih berpotensi terjadinya hujan. "Memperhatikan kondisi di sekitar kita merupakan salah satu penanggulangan pra bencana. Di musim seperti saat ini, kejadian seperti pohon tumbang khususnya harus bisa diwaspadai," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Wijonardi, Jumat (24/6). Seperti yang terjadi di Desa Wlahar Kecamatan Adipala, akibat hujan deras disertai angin kencang membuat satu rumah milik Siswanto tertimpa pohon. Sehingga atap rumah miliknya mengalami kerusakan. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Ini yang perlu diperhatikan oleh masyarakat agar memperhatikan kondisi pepohonan yang ada di lingkungan. Terutama yang kondisinya lapuk atau pun berpotensi tumbang karena kondisi akar sudah tidak bisa menopang pohon," ucap Wijonardi. Sementara itu, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menjelaskan, meski masih ada hujan di bulan Juni ini, namun curah hujan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan pegunungan tengah Jawa Tengah mulai menurun pada dasarian ketiga Juni 2022. https://radarbanyumas.co.id/kerugian-rp25-miliar-saat-kapal-nelayan-terbalik-di-nusakambangan-ini-fakta-faktanya/ "Curah hujan pada dasarian kedua bulan Juni 2022 di wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Kebumen berkisar 21 sampai 300 milimeter dan curah hujan di wilayah Purworejo berkisar 51 sampai 300 milimeter," kata dia. PASCA KEJADIAN : Seorang relawan sedang menebang pohon yang menimpa rumah warga di Desa Wlahar, Adipala, Jumat (24/6). (M TAMRIN UNTUK RADARMAS) Sementara pada dasarian ketiga bulan Juni 2022 peluang curah hujan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan maupun pegunungan tengah Jawa Tengah berkisar 51 atau 150 milimeter per dasarian (kategori menengah) lebih dari 70 persen. "Secara umum di wilayah Jawa Tengah pada dasarian ketiga bulan Juni diprakirakan tidak ada kabupaten/kota yang berpeluang terjadi curah hujan tinggi atau 151 sampai 300 milimeter per dasarian maupun curah hujan sangat tinggi atau lebih dari 300 milimeter per dasarian," kata Teguh. Teguh menjelaskan pula, menurut prakiraan deterministik pada dasarian ketiga Juni 2022 curah hujan di seluruh wilayah Jawa Tengah secara umum masuk dalam kriteria rendah atau 21 sampai 50 milimeter per dasarian, kecuali sebagian kecil wilayah Cilacap dan Kebumen yang curah hujannya diprakirakan masuk kriteria menengah atau 51 sampai 100 milimeter per dasarian. Kendati curah hujan diprakirakan menurun, Teguh mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait