MULAI RUSAK: Kondisi Ekawisata Mernek Jenek membutuhkan sentuhan kembali.
CILACAP - Tempat wisata bernama Kawista Emji Mernek Jenek, berdiri sejak bulan Oktober 2020 atau awal merebak pandemi di Kabupaten Cilacap. Tempat wisata edukasi yang menawarkan keindahan alam persawahan ini terletak di sisi Barat Kantor Desa Mernek.
Sejak dibuka tempat wisata ini, mampu memberikan respon positif terutama di dunia pertanian. Sebab selain menawarkan keindahan alam dan mengenal dunia persawahan, di sana juga terdapat spot foto yang apik.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu dengan pandemi yang dihadapi, membuat kondisi Kawista Emji Mernek Jenek menjadi kurang perhatian sehingga tampak tidak terawat.
Kepala Desa Mernek Bustanul Arifin mengatakan, saat ini di tempat wisata tersebut memang sedang dalam tahap menunggu pengembangan kembali, mengingat obyek wisata tersebut adalah hasil kerjasama dengan Pertamina MOR IV.
"Memang kita sedang menunggu anggaran lanjutan dari pihak Pertamina. Itu kan memang program CSR Pertamina," ujar Bustanul.
Meski pengelolaanya diberikan ke Bumdes, akan tetapi tidak masuk dalam APBDes. Sehingga pihaknya berharap segera akan ada realisasi tindak lanjut dari CSR Pertamina, agar Kawista Emji Mernek Jenek dapat segera kembali manarik wisatawan.
"Memang pengelolaan di Bumdes akan tetapi tidak dicover oleh APBdes, jadi semoga saja secepatnya ada tindak lanjut," tandas Bustanul.
https://radarbanyumas.co.id/wisatawan-capai-2-000-orang-per-hari-di-pantai-jetis-dan-widarapayung/
Terlepas dari itu, Bustanul menambahkan, untuk saat ini kawasan wisata tersebut adalah lumbung padi. Pihakanya masih mengadakan uji varietas padi agar terjaga kualitasnya. Kemudian UMKM budidaya jangkrik yang saat ini masih menjadi primadona serta menguntungkan bagi pelaku usaha.
"Pada kawasan tersebut kita masih mengadakan uji varietas padi agar terjaga bibit unggulnya, serta UMKM budidaya jangkrik yang masih menjadi unggulan," pungkas Bustanul. (jul)