Ratusan Warga Desa Kutabima Cilacap Mengungsi, Bencana Masih Mengintai

Senin 04-04-2022,09:11 WIB

BERSIH-BERSIH : Alat berat mulai terjunkan untuk mengangkat material longsor, Minggu (3/4). Bawah, warga korban longsor di Kutabima masih mengungsi di SD 04 Kutabima. CILACAP - Bencana longsor yang terjadi di Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, mengakibatkan sebanyak 18 hewan ternak hilang tertimbun tanah longsor. Tidak ada korban jiwa, namun warga yang terdampak bencana sebanyak 83 rumah, 97 kepala keluarga 282 jiwa. Peristiwa itu bermula ketika pada Kamis (31/3) terjadi hujan deras disertai petir di wilayah Desa Kutabima sejak pukul 15.00 WIB hingga 20.00 WIB, yang kemudian menyebabkan tanah gembur bercampur air menjadi lumpur dan longsor ke arah pemukiman penduduk. "Berdasarkan kaji cepat tim BPBD Cilacap, ada 17 titik lokasi tanah longsor di Dusun Citulang. Material longsorannya menimpa rumah warga, jalan desa, dan area pertanian," kata Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Wijonardi, Minggu (3/4). Selain itu, ada tiga rumah tertimbun, dua rumah rusak berat, tiga rumah rusak ringan, dan 49 rumah terancam longsor. Kemudian 1 jembatan ambruk, sawah seluas 2 hektare dan perkebunan seluas 2 hektar juga turut terdampak longsor. Dikatakan Wijonardi, saat ini Pemkab Cilacap terus menanggulangi bencana tanah longsor. Warga yang terdampak kini berada di tempat pengungsian. Pihaknya juga telah memberikan bantuan makanan dan kebutuhan perlengkapan mandi dan tidur. "Untuk posko pengungsian berada di SDN 04 Desa Kutabima. Saat ini sisa pengungsi sebanyak 155 jiwa. Sementara sisa korban yang terdampak mengungsi di rumah warga dan saudara terdekat," kata dia. https://radarbanyumas.co.id/hujan-dua-jam-guyur-purbalingga-akibatkan-jalan-tergenang-dan-longsor/ Hingga kini, pemkab masih mencatat berapa jumlah warga yang terdampak tanah longsor. BERSIH-BERSIH : Alat berat mulai terjunkan untuk mengangkat material longsor, Minggu (3/4). Bawah, warga korban longsor di Kutabima masih mengungsi di SD 04 Kutabima. "Saat ini sudah dilakukam pembersihan lumpur dan pepohonan yang menutupi akses utama akibat tanah longsor. Untuk kendaraan roda dua juga sudah bisa masuk ke lokasi bencana," kata dia. Menurut Wijonardi, di beberapa titik longsor masih ada beberapa titik yang masih ada pergerakan tanah. Pasalnya, hujan masih mengguyur wilayah tersebut sehingga dikhawatirkan masih ada ancaman tanah longsor. Untuk upaya selanjutnya, pihak BBWS Citanduy Banjar sudah menerjunkan dua alat berat untuk penanganan longor. Selain itu, perlu adanya kajian dari tim geologi untuk mengetahui sturktur tanah di lokasi kejadian. "Hasil penanganan menggunakan alat berat, sampai dengan penanganan titik tanggul pertama dan kedua. Penanganan darurat tanggul pertama dengan pemaprasan tanah kemudian menutup jalan yang tergerus dengan material tanah tersebut. Sedangkan penanganan titik terparah di rumah tertimbun sampai dengan pelebaran pemaprasan jalan," ujar Wijonardi. Pihaknya pun mengimbau, masih adanya potensi cuaca ekstrem, kepada unsur pemangku kebijakan bersama masyarakat agar melakukan berbagai upaya. Seperti susur sungai, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan lingkungan di sepanjang aliran sungai, pemantauan tebing maupun perbukitan yang berpotensi longsor. Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama lebih dari 1 jam, masyarakat di sekitar lereng perbukitan atau tebing dan di dekat sungai diminta untuk waspada dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika diperlukan. https://radarbanyumas.co.id/longsor-di-kutabima-cimanggu-sebanyak-215-jiwa-terdampak/ "Masih ada ancaman bencana sehingga perlu diwaspadai. Saat ini kami juga sudah koordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk melakukan penanganan," pungkas Wijonardi. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait