BPBD Cilacap Siapkan Langkah Pasca Banjir

Rabu 23-03-2022,14:04 WIB

PENGECEKAN : Tenaga kesehatan Puskesmas 1 Adipala melakukan pengecekan kesehatan pengungsi di Dusun Banjaran Desa Banjareja, Kecamatan Nusawungu, Selasa (22/3). (ISTIMEWA) CILACAP - Hasil analisis dinamika atmosfer, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi pada 23 sampai dengan 25 Maret 2022. Potensi Hujan ini dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang di wilayah Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Cilacap. Hal tersebut berdasan pemantauan BMKB atas identifikasi adanya siklon tropis Charlotte yang terpantau berada di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah dan membentuk daerah perlambatan kecepatan angin yang memanjang dari Samudra Hindia selatan Bali hingga Jawa Barat. "Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Tengah, serta anomali suhu muka laut di Samudera Hindia selatan Jawa dan Laut Jawa yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah," kata Prakirawan BMKG Cilacap Rendi Kurniawan, Selasa(22/3). Kelembaban udara yang relatif cukup tinggi menurut dia ikut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Jawa Tengah. "Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal di wilayah Jawa Tengah, termasuk Cilacap," dia menambahkan. https://radarbanyumas.co.id/banjir-kroya-memakan-korban-jiwa-seorang-bocah-meninggal-tenggelam/ Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Cilacap Widjinardi menyampaikan, selain waspada cuaca ekstrim, pihaknya mulai menyiapkan langkah pasca banjir, dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait potensi munculnya penyakit. PENGECEKAN : Tenaga kesehatan Puskesmas 1 Adipala melakukan pengecekan kesehatan pengungsi di Dusun Banjaran Desa Banjareja, Kecamatan Nusawungu, Selasa (22/3). (ISTIMEWA) "Saat ini kami mulai menata mendekati pasca banjir," kata dia. Widjonardi menyampaikan, faktor banjir di Cilacap sebenarnya bukan hanya karena faktor hujan. Tetapi juga faktor pendukung lainnya, seperti banjir di Sampang disebabkan karena adanya tanggul jebol. Kemudian penyebab lain adalah air kiriman dari daerah lain, di sini Kabupaten Banyumas. "Terutama yang kiriman dari Banyumas, ini yang belum kita menyelesaikan," kata dia. Terpisah, tenaga kesehatan Puskesmas 1 Adipala didatangkan ke lokasi terdampak banjir di Dusun Banjaran Desa Banjareja, Kecamatan Nusawungu. Pelayanan dan pengecekan kesehatan diakukan petugas medis dari Puskesmas 1 Adipala kepada warga desa Banjareja yang terdampak luapan air sungai Ijo. Babinsa Koramil 05/Nusawungu Sertu Miswanto yang ikut melakukan pendampingan meminta warga untuk waspada akan potensi datangnya cuaca ekstrim kembali. "Utamakan keselamatan guna meminimalisir kerugian baik personil maupun materil," kata dia. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait