Gelombang Tinggi Nelayan Cilacap Takut Melaut

Jumat 11-03-2022,09:04 WIB

LIBUR: Kapal nelayan bersandar di Dermaga PPS Cilacap. (RAYKA/RADARMAS) CILACAP - Akibat cuaca buruk yang terjadi di wilayah perairan Cilacap membuat nelayan yang menggunakan perahu kecil ikut terdampak. Hal ini diungkapkan Ketua Nelayan Pandanarang, Tarmuji. Menurutnya, harmpir 70 persen nelayan di Cilacap tidak melaut akibat cuaca buruk. Pasalnya, nelayan berkapasitas 5 GT tidak aman dengan kondisi gelombang dan cuaca buruk yang terjadi belakangan ini. "Kalau kapal kecil tenggelam jika dihantam gelombang 3 meter. Jadi kebanyakan dari mereka menganggur. Kalaupun melaut sangat beresiko, selain itu, hasil tangkapan juga tidak banyak jadi hanya untuk BBM saja tidak menguntungkan," kata dia. Dia mengatakan, sejak awal Januari sering terjadi angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan, sehingga banyak kapal besar maupun kecil yang tidak berani melaut. Ia mengharapkan kondisi cuaca di perairan selatan Jawa Tengah dapat segera kondusif, sehingga nelayan berani melaut untuk mencari ikan. Pasalnya, beberapa waktu lalu komoditas ikan layur sudah muncul namun hilang lagi. https://radarbanyumas.co.id/konsumsi-ikan-jadi-ironi-di-negeri-bahari/ "Untuk nelayan kapal besar ada yang sudah berangkat. Karena angin pada pagi hari mulai reda, meskipun sore harinya kembali kencang," katanya. LIBUR: Kapal nelayan bersandar di Dermaga PPS Cilacap. (RAYKA/RADARMAS) Sementara itu, BMKG Tunggul Wulung Cilacap mengingatkan potensi gelombang tinggi di perairan selatan Jawa dan perairan Samudra Hindia selatan tersebut kepada masyrakat luas. Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Rendi Krisnawan mengatakan, perairan selatan Jawa, termasuk Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta berpeluang terjadi gelombang dengan ketinggian 2,5-4 meter. Gelombang tinggi setinggi 2,5-4 meter diprakirakan juga akan terjadi di Samudra Hindia selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Puworejo. "Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari utara-timur dengan kecepatan angin sekitar 5-20 knot," katanya. Dia menghimbau agar pelaku aktivitas pelayaran lebih berhati-hati saat melaut. Termasuk masyarakat yang tinggal dan beraktivias di pesisir. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait