Kecamatan Rawan Banjir di Cilacap Diprioritaskan Bangun Saluran Pembuang

Selasa 11-01-2022,22:03 WIB

LANGGANAN: Pembangunan saluran pembuang atau irigasi di daerah langganan bencana banjir diusulkan jadi prioritas. (ILUSTRASI) CILACAP - Bencana banjir menjadi bencana langganan yang tidak bisa dihindari di sejumlah daerah di Kabupaten Cilacap. Sistem drainase yang buruk dinilai menjadi salah satu penyebab. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cilacap, Saeful Mustangin menyampaikan, belajar dari pengalaman bertahun-tahun, Pemerintah Kabupaten Cilacap menurut dia seharusnya mulai memprioritaskan pembangunan saluran pembuang di daerah rawan banjir atau langganan banjir. Daerah rawan banjir yang dimaksud yakni Kecamatan Sidareja, Kedungreja, Gandrungmangu, Bantarsari, Kawunganten, Majenang, Wanareja, Nusawungu hingga Kroya dan lainnya. "Pembangunan saluran pembuang hendaknya menjadi prioritas untuk daerah rawan banjir, untuk mengurangi genangan banjir," kata dia, Senin (10/1). Selain persoalan irigasi, penanggulangan abrasi di sepanjang pantai Kabupaten Cilacap menurut dia juga perlu diperhatikan. "Juga program peningkatan pembangunan sumur bor untuk wilayah rawan kekeringan," imbuh dia. Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan, pembangunan infrastruktur seperti saluran pembuang masih menjadi prioritas. Lebih dari itu, upaya mengantisipasi kejadian bencana secara terpadu dengan melibatkan banyak pihak juga menjadi prioritas pihaknya. https://radarbanyumas.co.id/ratusan-desa-di-kabupaten-cilacap-rawan-bencana-hidrometeorologi/ Data dari BPBD menyebutkan telah terjadi 173 kejadian bencana yang terdiri dari 37 kejadian banjir, 80 tanah longsor, 53 kejadian angin kencang, 1 kekeringan, 1 gelombang pasang yang menelan kerugian material mencapai 27 milyar rupiah pada tahun 2020. Sedangkan pada tahun 2021, tercatat 78 kejadian bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, angin kencang, kekeringan dan gelombang tinggi yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp 2 milyar. "Puncak musim penghujan terjadi masih terjadi hingga Februari 2022, kita harus mewaspadai bencana alam yang mungkin terjadi pada musim penghujan ini," kata dia. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait