BERJATUHAN: Sejumlah batang pohon tua di sebelah RTH Rinjani berjatuhan, Minggu (21/11). Kejadian tersebut hampir menimpa balita yang saat itu sedang bermain di bawahnya. NASRULLOH/RADARMAS
CILACAP - Seorang Anak di Bawah Lima Tahun (Balita) hampir saja terkena batang pohon tua yang patah saat bermain di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rinjani seberang SMP N 6 Cilacap, Kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap Tengah, Minggu (21/11) pagi sekitar pukul 06.50.
Akibat kejadian tersebut, balita asal Kelurahan Donan Kecamatan Cilacap Tengah yang saat itu sedang bersama kakeknya mengalami trauma. "Anaknya langsung ketakutan setelah hampir tertimpa batang pohon tua itu," kata Hana, saksi kejadian.
Saksi Hana, yang rumahnya sebelah selatan RTH Rinjani menambahkan, selain batang bagian bawah yang patah, sejumlah batang pohon cukup besar di bagian atas juga patah, hanya belum jatuh ke bawah karena tertahan pohon di sebelahnya.
"Kalau kena angin itu bisa jatuh. Itu cukup membahayakan, apalagi RTH ini sering buat tongkrongan siswa SMP N 6," ungkapnya.
Kabid Kawasan Permukiman pada Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kabupaten Cilacap, Kusnadi menyampaikan, setelah mendapatkan laporan pada siang hari, pihaknya langsung membersihkan batang-batang pohon yang berjatuhan di sekitar RTH. Sedangkan batang pohon lain yang patah dan nyangkut pohon lain belum diturunkan.
"Untuk yang itu (batang bagian atas) dilanjutkan besok (hari ini), yang penting dibersihkan dulu tadi," kata dia, kemarin.
Untuk pohon tua di lokasi RTH Rinjani, sebenarnya pihaknya sudah meminta kepada rekanan untuk menebang pohon tua tersebut, jauh sebelum pembangunan RTH.
"Tetapi pemborongnya saat itu tidak berani. Nah sekarang malah sudah terpasang lantai RTH (tambah sulit)," ujarnya.
Soal ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan rekanan lain. Dengan kondisi RTH sudah jadi, untuk menghindari kerusakan pada RTH, pihaknya akan menggunakan crane untuk penebangan pohon.
"Nanti sedikit-sedikit, jangan yang (batang) gede, tapi dari dahan yang kecil-kecil. Dari rekanan bilang kalau dengan crane ya sanggup," ungkapnya.
https://radarbanyumas.co.id/tebing-30-meter-longsor-timpa-pengendara-saat-melintas-di-gununglurah-cilongok-ini-kronologinya/
Untuk wilayah eks kotip atau tiga kecamatan, yakni Cilacap Utara, Cilacap Tengah, dan Cilacap Selatan dengan banyaknya pohon idealnya dianggarkan Rp 200 juta per tahunnya untuk perabasan, seperti alokasi sebelum pandemi Covid-19.
"Kita angggarkan sebenarnya Rp 200 juta. Sebelum pandemi pernah Rp 200 juta, tetapi kemarin keluarnya hanya Rp 60 juta, maksimal Rp 75 juta, karena terkena refocusing," kata dia.
Dari anggaran tersebut, pihaknya harus lebih selektif untuk perabasan pohon di wilayah tertentu, seperti Jalan MT Haryono, Jalan Rinjani, terutama wilayah GOR Wijayakusuma. "Setelah direfocusing banyak (target perabasan tidak tercapai)," tandasnya. (nas)